Benteng Pendem Willem II - Ungaran. (Foto: Direktorat Pariwisata).

JAKARTA, iNews.id - Benteng peninggalan Belanda di Indonesia menjadi tempat bersejarah penting. Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Benteng peninggalan Belanda dengan arsitektur menarik karena fungsinya pada masa lalu. Pada masanya, ada yang memiliki fungsi sebagai pertahanan, batas wilayah hingga menara pengawasan. 

Terdapat belasan benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang sekarang dijadikan tempat wisata bersejarah. Letak benteng-benteng ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. 

17 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia dirangkum dari berbagai sumber.

1. Benteng Vredeburg - Yogyakarta

Benteng ini mulai dibangun pada 1760 dan selesai pada 1787.  Pada awalnya, benteng kompeni ini bernama benteng Rustenburgh dengan makna tempat istirahat. Kemudian diubah menjadi benteng Vredeburg dengan makna perdamaian oleh Daendels.

Benteng Vredeburg terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di antara Jalan Malioboro hingga titik nol kilometer. Benteng ini menjadi destinasi wisata yang menyimpan banyak cerita bersejarah terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia baik melawan Belanda maupun Jepang.

2. Benteng Pendem Fort Willem I - Semarang

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Pendem Fort Willem I yang terletak di daerah Ambarawa. Saat ini Benteng Fort Willem I masih berfungsi sebagai penjara atau Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa, seperti yang dituliskan pada laman Kemenparekraf.

Hanya sisi benteng bagian utara saja yang dapat dikunjungi wisatawan. Benteng yang mulai ditempati pada 1844 ini, tidak mengalami banyak perubahan akan bentuk bangunannya hingga saat ini.

3. Benteng Belgica - Maluku

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Belgica. Terletak di Kabupaten Maluku tengah, Maluku. 

Benteng ini memiliki bentuk yang berbeda dari benteng-benteng lainnya. Benteng ini memiliki bentuk segi lima dan terbagi menjadi dua bagian.

Bagian pertama merupakan area pelataran dengan tembok tebal dan kokoh, sedangkan dibagian kedua merupakan bagunan bagian dalam benteng yang berbentuk segi lima dengan menara pengamat di setiap sudutnya.

Benteng Belgica, merupakan benteng yang dibangun oleh Portugis dan kemudian direbut dan dibangun kembali oleh Belanda. Benteng ini lalu dijadikan sebagai markas militer, digunakan untuk memantau lalu lintas kapal dagang dan benteng pertahanan dari rakyat Indonesia yang menentang monopoli perdagangan VOC.

4. Benteng Fort de Kock - Bukittinggi

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia lainnya, yaitu Benteng Fort de Kock. Terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat dan dibangun pada 1830. 

Meski pada awalnya benteng ini digunakan sebagai tempat pertahanan, namun Benteng Fort de Kock kini digunakan sebagai objek wisata, yaitu kebun binatang.

Benteng Fort de Kock dibangun di atas bukit dengan ketinggian 958 Mdpl. Sayangnya, saat ini bentuk fisik bangunan dari benteng ini sudah tidak ada dan yang tersisa hanya bangunan bak air.

Peninggalan yang masih erat kaitannya dengan benteng tersebut merupakan delapan meriam besi yang ditemukan di sekitar area bekas benteng.

5. Benteng Pendem Van Den Bosch - Ngawi

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia berikutnya, Benteng Van Den Bosch. Terletak di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini memiliki bangunan 165 x 80 meter. 

Lokasinya sangat mudah dijangkau dari pusat kota Ngawi, karena hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer.

Dikutip dari laman DPUPR Ngawi, Benteng Pendem Ngawi atau Benteng Van Den Bosch merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Diponegoro, 1825-1830.

Pada 1825, Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Dalam rangka penguasaan jalur perdagangan serta mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi, Belanda pun  membangun Benteng Van Den Bosch.

Pembangunan benteng yang selesai pada 1845 tersebut dihuni oleh 250 tentara Belanda dengan persenjataan senapan, meriam api dan 60 orang kavaleri yang dipimpin oleh Johannes Van den Bosch. 

Kini Benteng Van Den Bosch dijadikan sebagai tempat destinasi wisata bersejarah dan sudah dilakukan revitalisasi.

6. Benteng Van der Wijck - Kebumen

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Van Der Wijck. Didirikan pada 1818 sebagai kantor perdagangan VOC dengan nama Fort Cochius. 

Pada 1856, benteng ini sudah beralih fungsi menjadi sekolah militer untuk anak-anak dari bangsa Eropa. Peralihan fungsi benteng ini membuat Benteng Cochius berganti nama menjadi Benteng van Der Wijck. 

Kini, benteng dengan empat pintu utamanya ini dijadikan sebagai objek wisata dan tempat bermain oleh pemerintah daerah setempat.

7. Benteng Pendem Willem II - Ungaran

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yakni Benteng Pendem Willem II. Terletak di Kota Ungaran ini dibangun pada 1786. 

Waktu itu, benteng ini juga pernah jadi tempat tahanan sementara Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan. 

8. Benteng Barus - Tapanuli Tengah

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu benteng Barus. Terletak di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Memiliki bentuk persegi yang dilengkapi oleh bastion di sudut utara dan selatan. Sayangnya, saat ini kondisi bentang Barus tidak terurus dengan baik.

9. Benteng Amsterdam - Maluku Tengah

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yakni Benteng Amsterdam. Terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. 

Lokasi benteng ini berjarak 42 kilometer dari pusat Kota Ambon. Situs ini mulai dibangun pada 1512 dan baru diselesaikan pada 1649-1656 serta dinamai benteng Amsterdam.

Pada awalnya benteng ini digunakan sebagai loji perdagangan oleh VOC, namun beralih fungsi sebagai kubu pertahanan di bawah pemerintahan Belanda. Pada 1900, Belanda meninggalkan benteng ini dalam keadaan rusak dan dibenahi pada 1991-1994.

10. Benteng Du Bus - Kaimana, Papua Barat

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Du Bus. Terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Benteng ini merupakan benteng pertama pasukan Belanda yang didirikan di Papua. 

Didirikan pada 24 Agustus 1828, nama benteng ini diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa saat itu, L.P.J. Burggraaf du Bus de Gisignies.

11. Benteng Martello - Kepulauan Seribu

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Martello. Terletak di, Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta. 

Benteng ini merupakan garda terdepan Belanda dalam melindungi kekuasaannya di Batavia dari serangan pihak luar. Dibangun sekitar abad ke-17 dengan bentuk bulat dan terbuat dari batu-bata. 

12. Benteng Fort Rotterdam - Makassar

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Fort Rotterdam yang terletak di Makassar. Awalnya merupakan Benteng Jumpandang yang dibangun oleh Kerajaan Gowa Tallo. 

Namun, benteng ini rusak akibat serangan Belanda di 1955. Akhirnya, Kerajaan Gowa Tallo menyerahkan benteng ini kepada Belanda atas Perjanjian Bongaya pada 1667. 

Kini, Benteng Jumpandang akhirnya dibangun ulang dengan arsitektur khas Belanda dan dinamakan Fort Rotterdam.

13. Benteng Duurstede, Maluku

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Duurstede, dibangun oleh Portugis dan direbut oleh Belanda. Dibangun pada 1676 dan sempat diduduki oleh Portugis, Belanda, Inggris, hingga Indonesia. 

Kapten Pattimura memimpin rakyat Maluku untuk menyerang Benteng Duurstede pada 1817 dan menewaskan seluruh penghuni benteng. Kini, Benteng Duurstede memiliki tiga bangunan di dalamnya yang masih utuh, sedangkan enam lainnya sudah rusak dan tersisa pondasi. 

Pengunjung juga bisa melihat sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang masih utuh, seperti kantor, ruang staf, penjara serta gudang.

14. Benteng Van der Capellen - Batusangkar

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Benteng Van der Capellen. Terletak di wilayah Batusangkar, Sumatera Barat.

Namanya diambil dari Jenderal Belanda Godert Alexander Gerard Philip Baron Van Der Capellen. 

15. Benteng Voc Kalimo’ok - Madura

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Voc Kalimo’ok yang dibangun pada era 1785 dengan lokasi yang lebih strategis, tepatnya di Dusun Bara’ Lorong, Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget. 

Terletak 500 meter dari Kali Marengan. Benteng ini menjadi monumen bersejarah. Luasnya mencapai 1.500 meter persegi. Tinggi benteng tiga meter, pada setiap sudutnya terdapat batalyon yang berbentuk segi empat dan berfungsi sebagai tempat pengintai musuh. Khususnya saat suasana peperangan saat itu.

16. Benteng Speelwijk - Banten 

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Speelwijk yang dibangun pada 1681 sebagai penanda berkuasanya Belanda atas Kesultanan Banten.

Dikutip dari Kemendikbud, kondisi bangunan benteng  speelwijk saat ini tidak utuh lagi, namun beberapa sudut benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati dan diketahui fungsinya. 

Benteng ini diduga memiliki dua fungsi, yakni sebagai pertahanan dan permukiman.

17. Benteng Oranje - Ternate

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang terakhir, yaitu Oranje yang terletak di Kota Ternate, Maluku Utara.  Bangunan benteng pertama yang dibangun Belanda di Nusantara. Pada 1607, Sultan Ternate mengundang Belanda untuk membantu mereka mengusir pasukan Spanyol.

Itulah 17 Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang tersebar di berbagai kota yang ada di Indonesia.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network