KENDAL, iNews.id – Penyebab jatuhnya cross girder atau balok penyangga struktur jalan yang terbuat dari plat besi pada Jembatan Kalikutho terungkap. Pemeriksaan pelaksana pembangunan Jembatan PT Waskita Karya, kecelakaan kerja itu lantaran ketidakstabilan crane saat proses pergantian kabel kawat penyangga.
Manager Proyek Jembatan Kalikutho Muhammad mengatakan, crane yang digunakan tidak kuat menahan cross girder yang beratnya mencapai 30 ton. Sebelum jatuh ke sungai, alat crane sempat bergetar tak stabil hingga akhirnya cross girder terempas jatuh dan menyebabkan kabel kawat penyangganya terputus.
“Kawat penyangga ini sifatnya masih temporary dan belum permanen. Saat kejadian, crane tidak mampu menahannya cross girder selama proses pergantian kawat. Crane sempat bergerak tak stabil hingga beton penyangga itu jatuh dan menyebabkan kawatnya ikut terputus setelah terkena efek kejut. Karena kawat penyangga ini tidak didesain untuk menahan efek kejut itu,” kata Muhammad, Sabtu (14/7/2018).
Dia mengatakan, cross girder yang jatuh yakni nomor tujuh dan delapan yang posisinya mendekati bagian tengah jembatan. Total, Jembatan Kalikutho memiliki 20 cross girder. Satu unitnya sepanjang 32 meter dan lebar 5,3 meter.
Dia melanjutkan, tidak ada korban luka dalam kecelakaan kerja ini. Kondisi material utama masih baik dan balok penyangga lantai yang mengalami kerusakan akan diperbaiki kembali.
“Kami targetkan empat hari ke depan sudah bisa mengangkat cross girder-nya di dasar sungai untuk dipasangkan kembali,” ujarnya.
Muhammad menambahkan, akibat kejadian ini proses pembangunan Jembatan Kalikutho dihentikan sementara. Diketahui, jembatan ini sempat digunakan untuk arus mudik lebaran. Beton jembatan hanya terbuat dari plat besi tebal yang ditumpangkan di atas tiang penyangga.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait