Keluarga bersiap memakamkan korban Joni Fitriyanto di Desa Kedungbatur, Kecamatan Pituruh, Purworejo. (Foto: iNews/Joe Hartoyo)

PURWOREJO, iNews.id – Dua dari empat korban tewas akibat crane proyek pengerjaan jalur ganda kereta api di Jatinegara yang ambruk dimakamkan Senin (5/2/2018) di daerah asalnya di Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). Keluarga, kerabat, dan teman-teman korban tampak sangat berduka saat mengantarkan jenazah ke pemakaman.
 
Salah satu korban, Joni Fitriyanto (19), dimakamkan di Desa Kedungbatur RT 01 RW 01 Kecamatan Pituruh, Purworejo. Joni merupakan salah satu dari empat korban meninggal dalam kecelakaan proyek double double track (DDT) di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018. Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Marino (46) dan Paisah (47) itu baru sekitar enam bulan bekerja di Jakarta.

Teman kerja korban, Arvi (23) yang ditemui di pemakaman menuturkan, dia dan Joni berangkat ke Jakarta untuk bekerja di proyek DDT di Kampung Melayu Jatinegara. Namun, saat kejadian crane jatuh, Arvi sedang mengambil libur cuti selama dua pekan sehingga tidak berada di lokasi jatuhnya crane.

“Dari kerja awal, biasanya kami berangkat kerja bareng. Saya juga tahunya ada kecelakaan crane itu dari teman lain. Saya kaget dan sempat nggak percaya. Joni di tempat kerja temannya baik, sama teman-temannya juga baik, bisa merangkul semua,” kata Arvi.


Di tempat lain juga dilaksanakan pemakaman untuk korban crane ambruk, Deni Eko Prasetyo (28), warga Desa Kendalrejo RT 01 RW 03, Kecamatan Pituruh. Jenazah Deni tiba di rumah duka Senin dini hari tadi dan dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB.

Kerabat korban, Jaswandi mengaku, kepergian Deni meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Semasa hidup, korban dikenal sebagai orang yang supel, ramah, dan senang membantu sesama. “Kami tentu sangat kehilangan sosoknya. Semoga Mas Deni mendapat tempat yang lebih baik dan diterima amal perbuatan baik dan diampuni segala dosan,” kata Jaswandi.

Deni adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sulistyo Budi (50) dan Saniyem (50) yang baru sekitar 1,5 bulan bekerja di Jakarta. Budi berharap agar nantinya pihak perusahaan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan yang menimpa anaknya. “Semoga pihak perusahaan bertanggung jawab penuh meskipun anak saya belum lama bekerja di sana,” kata Budi, ayah korban.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network