BOYOLALI, iNews.id - Pemerintah Indonesia tahun ini tidak memberangkatkan calon haji akibat pandemi Covid-19. Keputusan tersebut pun membuat kecewa para jemaah calon haji, salah satunya seorang tambal ban di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Anantono warga Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali ini sudah menabung selama 22 tahun untuk berangkat haji. Meski kecewa, dia hanya bisa pasrah.
Dia bercerita, selama ini uang hasil dari tambal ban sebesar Rp25.000 hingga Rp50.000 dia tabung selama 22 tahun. Anantono dulunya seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Solo-Jakarta. Tahun 2003 dia beralih profesi jadi seorang tambal ban sepeda motor tak jauh dari Pasar Nglebak.
"Saya pulang kampung, saya punya modal belikan kompresor waktu itu harganya Rp1,5 juta. Tempat tambal ban juga semakin ramai ya saya kumpulkan uanganya," kata Anantono, Rabu (10/6/2020).
Dia sudah mendaftar haji pada tahun 2010, rencananya waktu itu mendaftar bersama istri. Tetapi, pada tahun 2009 istrinya mengalami kecelakaan dan patah tulang.
Sebagian uang yang rencananya untuk mendaftar haji habis untuk berobat. Sisa uangnya hanya cukup mendaftar satu orang.
"Ibu karena sakit dan memang materinya enggak cukup (daftar dua orang), jadi ya sudah terima apa adanya," ujarnya.
Anantono hanya bisa pasrah, meski berbagai persiapan untuk berangkat haji sudah matang. Dia mengaku mulai rajin berolah raga pagi dan menghafal doa-doa saat berada di tanah suci.
Dia pun berharap semoga pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga tahun depan pemerintah memberangkatkan calon haji termasuk dirinya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait