REMBANG, iNews.id - Pelayanan administrasi kependudukan melalui nomor WA (WhatsApp) di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terpaksa dihentikan. Penghentian layanan akibat banyaknya pemohon hingga nomor WA tersebut error.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rembang Moch Daenuri menjelaskan, pihaknya semula menyediakan tiga nomor WA untuk melayani masyarakat selama masa siaga pandemi Covid-19. Mayoritas warga mengurus KTP, kartu keluarga, akta kelahiran maupun kematian.
Tapi setelah banyak pemohon mengirim foto berkas persyaratan ke nomor tersebut, bahkan sehari mencapai 600–700 orang sehingga WA terjadi gangguan.
“Yang banyak kan lewat WA, apalagi kalau pas hari Sabtu dan Minggu, bersamaan nggak ada pelayanan di kantor, itu ratusan. Yang lama-lama belum dikerjakan, sudah numpuk lagi," ucap Daenuri, Rabu (1/7/2020)
"Ketimbang lewat website, orang lebih senang pakai kirim WA. Alat kami jadi trobel, kasihan petugasnya. Khusus lewat WA, sudah kita hentikan sejak tanggal 22 Juni lalu, “ ucapnya lagi.
Daenuri menambahkan, saat ini ada dua cara yang diterapkan Dindukcapil, untuk melayani masyarakat. Pertama, melalui website dindukcapil.rembangkab.go.id. Kedua, warga datang ke kantor Dindukcapil mengajukan berkas. Setelah jadi, diantar oleh jasa petugas pos ke alamat masing-masing.
Mulai minggu depan akan ditambah dengan cara lain, yakni masyarakat boleh datang ke kantor Dindukcapil menyerahkan berkas persyaratan. Namun, pemohon tidak boleh menunggu karena akan memicu kerumunan.
Pemohon menyerahkan berkas, kemudian langsung pulang. Nantinya 3 4 hari barang sudah jadi, bisa diambil di meja depan kantor Dindukcapil, dibagi per kecamatan.
“Kalau yang mau pakai jasa pos, masih bisa. Ke sini saat menyerahkan berkas, bawa perangko sama amplopnya," ucapnya.
Seorang warga dari Kecamatan Pancur, Sunarto mengaku mendukung rencana tersebut supaya lebih mudah. Dia menilai sering kali warga di pelosok pedesaan enggan memanfaatkan fasilitas pelayanan online sehingga tetap datang ke Rembang, meski jauh sekalipun.
“Ya benar sekarang warga kebanyakan sudah punya HP android, tapi ketimbang susah-susah buka HP, mendingan pilih langsung ke kantor Dindukcapil Rembang. Jadi ya nggak heran kalau ramai terus di sana, kondisi ini yang perlu diantisipasi," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait