SEMARANG, iNews.id - Kopda Muslimin otak penembakan istrinya di Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan tewas di rumah orang tuanya. Kopda M sebelumnya buron setelah aksinya terendus kepolisian.
Saat ini tim gabungan TNI-Polri masih berada di lokasi. Tampak Asintel Kodam IV/Diponegoro Kolonel Inf Wahyu Yudhayana, Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Henry Polli dan puluhan personel berjaga di kawasan rumah orang tua.
Berikut 5 fakta Kopda Muslim Otak Penembakan Isrti di Semarang Ditemukan Tewas;
1. Otak penembakan istri
Tim gabungan yang dibentuk telah menangkap empat orang pelaku penembakan. Kopda Muslimin disinyalir membayar mereka sekitar Rp120 juta untuk menghabisi nyawa istrinya, Rini Wulandari.
Keempat pelaku penembakan ini adalah S alias Babi, AS alias Gondrong, SP alias Sirun, dan PAN. Upaya pembunuhan ini diketahui telah direncanakan dengan matang sebelumnya. Sehingga, mereka terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
2. Punya pacar
Motif Kopda Muslimin menyewa pembunuh bayaran diduga lantaran punya pacar. Dari hasil penyelidikan, pacar Kopda M juga diajak melarikan diri usai aksi penembakan tersebut. Namun, ajakan tersebut ditolak.
3. Ditemukan tewas
Kopda M ditemukan tewas di rumah orang tuanya, RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kamis (28/7/2022). Dari kabar yang beredar, Muslimin dikabarkan meninggal dunia akibat menenggak minuman beracun.
Di lokasi kejadian, petugas menemukan alat komunikasi. Kopda M juga sempat muntah-muntah. Penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi.
4. Mengaku terkekang
Pelaku penembakan RW (34) istri anggota TNI di Semarang mengungkapkan curahan hati (curhat) Kopda Muslimin, suami korban. Berawal dari curhat itulah Muslimin menyewa jasa komplotan pembunuh bayaran untuk menghabisi RW.
"Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya," kata AS alias Gondrong, salah seorang tersangka penembakan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, Muslimin meminta agar istrinya dihabisi. Gondrong mengaku sempat mengusulkan agar istri Kopda Muslimin diracun dengan bunga kecubung sebagai bentuk memberi pelajaran.
5. Minta maaf ke orang tua
Kapolda Jawa Tengah Irjen M Lutfi mengatakan Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tua. Dia sempat meminta maaf sebelum meninggal dunia.
"Beliau sempat minta maaf sama orang tua," kata Lutfi di lokasi, Kamis (28/7/2022).
Menurut dia, Kopda Muslimin juga diminta orang tuanya untuk menyerahkan diri ke polisi. Setelah itu, Kopda Muslimin muntah-muntah.
"Sama orang tua dituturi untuk menyerahakn diri timbul komunikasi M dan orang tuanya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait