SEMARANG, iNews.id – Guru besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Hartoko berkolaborasi dengan guru besar Chiba University Jepang Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo mengembangkan aplikasi teknologi pemantau dinamika pesisir dan pendeteksi laut purba. Aplikasi memanfaatkan teknologi radar Circular Polarization-Synthethic Apeture Radar (CP-SAR).
"Prof Yosaphat merupakan pakar yang mendesain dan membangun berbagai jenis radar yang dipakai di berbagai negara," kata Hartoko, Sabtu (25/9/2021).
Sistem radar digunakan untuk observasi bumi maupun planet lain di tata surya, seperti Mars. Selain itu, teknologi ini juga digunakan untuk sistem pertahanan monitoring di darat, pergerakan kapal di laut atau pergerakan pesawat udara.
"Bahkan teknologi CP-SAR ini bisa menembus bangunan, vegetasi atau pemukaan tanah sehingga dapat digunakan sebagai sistem anti teror," katanya.
Khusus pengembangan aplikasi geodinamika pesisir, menurut dia, teknologi ini bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah di oantai, sedimentasi, erosi, hingga pencemaran minyak di laut.
Aplikasi bisa digunakan sebagai dasar untuk perencanaan wilayah dan desain infrastruktur pantai.
Ia mengatakan teknologi mutakhir ini juga dikembangkan untuk mendeteksi dan merekonstruksi wilayah cekungan pantai serta laut purba, seperti yang berada di Sangiran, Grobogan, Selat Muria, Wamena, pertemuan tiga lempeng benua di Palu, situs Sriwijaya, dan sebagainya.
Teknologi tersebut bisa menjadi dasar desain pembangunan infratruktur jalan, pelabuhan, perkotaan, dan masih banyak lagi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait