Ilustrasi perawat mengenakan pakaian APD membawa pasien dalam pengawasan Covid-19. (Foto: Antara)

SLEMAN, iNews.id – Kementerian Agama Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta siap mendukung langkah pemerintah dalam penanggulangan virus corona (Covid-19). Asrama haji transit Yogyakarta ini untuk menampung orang dalam pemantauan (ODP) ataupun pasien dalam pengawasan (PDP) corona yang ditolak warga.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama Yogyakara Sigit Warsita mengatakan saat ini saat ini asrama haji di ring road utara Yogyakarta sudah siap dipakai untuk menampung para ODP ataupun ODP. Setidaknya sudah ada 26 kamar standar dan dua kamar VVIP di Gedung Musdalifah yang siap dipakai.

“Kamarnya sudah siap, setiap kamar bisa dihuni 2 orang,” kata Sigit dalam keterangan persnya, Senin (6/4/2020).

Kamar-kamar ini sebelumnya sudah disterilisasi. Setiap kamar juga didesaian sesuai dengan standar yang ditentukan dari Dinas Kesehatan. Di antaranya tidak dipasangi gorden dan tidak menghidupkan AC.

Setiap warga yang hendak tinggal di tempat ini harus membawa surat keterangan. Untuk warga dari luar daerah, harus membawa surat keterangan ditolak warga minimal dikeluarkan kepala dukuh. Ataupun surat keterangan dari rumah sakit yang menyatakan sudah sehat, tetapi belum bisa kembali ke rumah karena warga belum bisa menerima.

“Segala kebutuhan termasuk keperluan pribadi akan diurus oleh Dinas Sosial,” ujarnya.

Di asrama ini juga juga disediakan mesin cuci. Harapannya setiap penghuni bisa mencuci pakaian sendiri, tanpa harus banyak melakukan komunikasi dengan penghuni yang lain ataupun relawan yang ada.

“Gugus tugas dari Dinas Kesehatan akan melalkukan bimtek khususnya bagi petugas cleaning service dan keamanan,” ujarnya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network