SOLO, iNews.id - Ekspresi raut wajah Waluyo (58), warga Gabudan, Joyosuran, Solo, tampak berbinar-binar saat menerima paket bingkisan sembako dan paket pencegahan Covid-19 yang dibagikan MNC Peduli bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Waluyo yang biasa mangkal di depan Keraton Kasunanan ini tak mengira sama sekali bila akan mendapatkan bantuan sembako dari MNC Peduli. "Alhamdulillah tidak mengira dapat bantuan dari MNC Peduli," kata Waluyo, Rabu (31/3/2021).
Menurutnya, dirinya hingga siang itu belum mendapatkan satupun penumpang. Padahal, sejak pagi hari dia sudah berangkat ke tempat biasa mangkal di depan Kraton Kasunanan.
Ia mengakui jika kondisi seperti ini sudah sering dialaminya sejak pandemi terjadi. Pasalnya sejak pandemi merebak, jumlah kunjungan wisatawan ke Keraton Kasunanan menurun drastis.
Padahal, pendapatan terbesar yang didapat dari mengantarkan para wisatawan keliling keraton. "Belum dapat penumpang, sepi sekali. Ya kondisinya seperti ini selama pandemi tidak bisa ditentukan jumlah penumpangnya," katanya.
Senada dengan tukang becak lainnya, Kliwon. Pengagum serial drama Kiai Santan ini mengaku sebenarnya bisa saja dirinya keluar dari keraton mencari penumpang. Namun meski sudah dicoba, hasilnya itu pun sama.
"Sami mawon, medal saking Kraton Yo sepi. Mending wonten mriki mawon, (sama saja, keluar dari (tempatnya mangkal) keraton ya sepi. Sekalian saja ada di sini," katanya.
Waluyo dan Kliwon, termasuk dari 300 tukang becak se-Kota Solo yang mendapatkan perhatian dari MNC Peduli.
Setelah memberikan bantuan sembako serta seperangkat pencegahan virus Covid-19, MNC Peduli, KPI dan Dinas Sosial Kota Solo melanjutkan menuju ke Panti Jompo di bawah pengawasan Dinsos.
Di Panti Wredha Dharma Bhakti, MNC Peduli menyerahkan cairan disinfektan, hand saniteser, serta masker untuk para penghuni panti.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait