KEBUMEN, iNews.id – Banjir bandang menerjang puluhan rumah penduduk di Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (8/12/2018). Musibah itu dipicu meluapnya sungai setelah tanggul jebol akibat hujan deras semalaman.
Puluhan rumah warga yang terendam banjir berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Adimulyo, Kebumen, berada di bantaran sungai yang meluap. Warga berusaha menyelamatkan diri karena arus air yang deras sampai ke permukiman.
“Selain merendam puluhan rumah, lahan pertanian kami juga terendam. Semuanya terendam,” kata korban banjir, Nur Mami.
Menurut warga, banjir terjadi setelah hujan deras melanda Desa Sugihwaras dan desa lainnya pada Jumat malam (7/12/2018) hingga Sabtu dini hari tadi. Tanggul yang digunakan sebagai saluran irigasi diduga tidak kuat menahan peningkatan debit air. Akibatnya, tanggul jebol dan air meluap dengan deras membanjiri permukiman warga yang berada di samping tanggul.
“Sebelumnya memang sudah ada suara-suara yang jadi tanda-tanda tanggul akan jebol. Saya langsung menyelamatkan anak-anak dan istri saya,” kata korban banjir, Hanafi.
Sementara Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sugih Waras Warsono mengatakan, sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Sementara kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Ya, kalau dikalkulasikan kerugian ratusan juta rupiah karena banjir bandang merendam kurang lebih 2 RT. Jumlah rumah yang terendam kurang lebih 60 kepala keluarga,” kata Warsono.
Warsono mengatakan, tak hanya menggenangi rumah warga Desa Sugihwaras, luapan air sungai akibat jebolnya tanggul tersebut juga membanjiri perumahan yang lokasinya berdampingan dengan Desa Sugihwaras tersebut.
Warga korban banjir berharap kepada pemerintah setempat maupun pemerintah pusat agar secepatnya memperbaiki tanggul tersebut. Apalagi, tanggul yang diperkirakan sudah berumur puluhan tahun tersebut sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan jebol saat debit air irigasi meningkat.
Warga khawatir, jika tanggul tidak segera diperbaiki, permukiman mereka akan sering diterjang banjir bandang.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait