BREBES, iNews.id – Bencana banjir tak henti-hentinya melanda Kabupaten Brebes. Banjir setinggi 2 meter melanda belasan desa di Kecamatan Losari yang berbatasan dengan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Banjir terjadi akibat tanggul Sungai Cisanggarung yang membelah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat jebol lantaran tak mampu menahan debit air setelah diguyur hujan deras.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Losari, Sudiyanto menyebutkan dari 22 desa di Kecamatan Losari, 11 di antaranya terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 80 cm hingga 1,5 meter.
“Dari 11 desa itu, kondisi terparah melanda Desa Bojongsari, Losari Kidul, dan Kalibuntu. Rata-rata banjir di tiga desa itu mencapai satu meter,” katanya dilansir Diskominfotik Brebes, Rabu (21/2/2018).
Sudiyanto mengungkapkan, akibat banjir tersebut sebanyak 2.500 warga dari 11 desa tersebut harus mengungsi ke beberapa lokasi pengungsian sementara. Selain di Aula Kecamatan Losari, sebagian pengungsi juga ditampung di SMPN 2 Losari.
Menurut Sudiyanto, jumlah pengungsi kemungkinan masih bisa bertambah karena informasi yang diterimanya ada tanggul Sungai Cisanggarung yang kembali jebol.
“Untuk penanganan sementara pihak kecamatan dan Dinas Sosial, serta BPBD Brebes bekerja bakti memperbaiki tanggul yang jebol,” ujarnya.
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes terendam banjir setinggi hampir dua meter. Itu menyusul jebolnya tanggul sungai Cisanggarung, Selasa (20/2) malam akibat tak mampu menahan curah hujan yang cukup tinggi.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan jajarannya sudah berupaya menangani banjir secara maksimal. “Kita tak bisa melawan alam, tapi kita sudah berusaha mencegah banjir dengan memperbaiki tanggul-tanggul sungai yang kritis,” katanya.
Terkait kondisi para pengungsi, Idza menegaskan, Pemkab Brebes sudah mengerahkan tim khusus penanggulangan banjir untuk mengevakuasi warga. Selain itu, membuat dapur umum untuk melayani kebutuhan logistik para pengungsi. “Untuk logistik tidak ada masalah. Semuanya sudah kita tangani termasuk obat-obatan dan tim medis,” ucapnya.
Pengungsi Mulai Terserang Penyakit
Sementara itu, ribuan para pengungsi harus rela tidur berdesak-desakkan di lokasi pengungsian. Mereka juga mulai terserang berbagai penyakit, seperti demam, diare, dan gatal-gatal.
“Ada juga pengungsi yang harus dirujuk ke puskesmas karena mengalami sesak napas. Tapi, rata-rata keluhannya masuk angin dan demam,” kata salah seorang petugas medis Puskesmas Losari.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait