SUKOHARJO, iNews.id - Banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo meluas. Banjir kini merendam lima desa di kecamatan tersebut.
Banjir semula terjadi di Desa Laban, Desa Gadingan dan Desa Tegalmade. Setelah itu, banjir giliran merendam Desa Plumbon dan Desa Palur.
Camat Mojolaban, Sukoharjo, Joko Sutarto mengatakan, desa-desa yang terdampak banjir memang berada di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo. Ketinggian air yang masuk ke permukiman warga antara 1-1,5 meter menyesuaikan kontur wilayah masing masing.
“Untuk warga terdampak masih diinventarisasi karena sampai saat ini ada permintaan evakuasi dari warga Desa Gadingan. Tim evakuasi terus menyisir warga Gadingan," kata Joko, Jumat (17/2/2023).
Dikatakannya, korban banjir yang mengungsi ditampung mulai di lokasi penampungan, balai desa, tanggul sungai dan rumah saudara yang aman dari banjir.
Untuk kebutuhan logistik dan layanan kesehatan juga dipenuhi oleh pemerintah daerah setempat. Pihaknya menegaskan, semua wilayah banjir bisa dijangkau baik untuk mengiriman logistik maupun upaya penyelamatan atau evakuasi.
"Tidak ada desa terdampak banjir yang terisolasi. Sebenarnya debit sungai tinggi sejak dua hari lalu, tapi puncaknya memang hari ini," katanya.
Yang cukup dikhawatirkan cuaca ekstrem seperti saat ini. Kecenderungan air sungai yang meluap belum surut dan justru naik. Apabila ditambah hujan, debit air naik dan masuk ke permukiman warga. Hal tersebut juga akan berakibat meluasnya wilayah terdampak banjir.
"Dapat laporan dari warga Gadingan, air yang masuk ke pemukiman bukannya surut malah makin tinggi," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait