Para pengungsi banjir Pekalongan kekurangan makanan, pakaian anak dan ibu-ibu, obat-obatan serta susu untuk anak. (Suryono Sukarno)

PEKALONGAN, iNews.id Banjir Pekalongan masih merendam ribuan rumah. Ratusan warga terdampak banjir hingga kini masih bertahan di tempat pengungsian.

Personel Kodim 0710 Pekalongan bersama masyarakat terus berjibaku membersihkan sampah dan enceng gondok yang mengakibatkan tersumbatnya Sungai Bremi 

Tersumbatnya aliran Sungai Bremi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Tirto.

“Aliran Sungai Bremi merupakan salah satu pembuangan air utama di wilayah ini, sehingga airnya harus lancar agar mengurangi banjir,” kata Danramil Pekalongan Barat, Kapten Inf Abdul Mutholib, Minggu (26/2/2023). 

Dia mengimbau masyarakat terutama yang dekat dengan aliran Sungai Bremi agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Sementara, kondisi perkampungan dan rumah warga saat ini masih terendam sekitar 50 cm sampai hampir 1 meter. Sejumlah pompa tidak mampu membuang air, karena debit air melimpas tanggul sungai.

“Sekitar 500  warga pekalongan hingga kini masih bertahan di pengungsian, seperti aula kecamatan,  musala, masjid juga rumah warga yang tidak kebanjiran,” ujar Nur Imaniyah, Lurah Tirto Nur Imaniyah.

Banjir di Kota/Kabupaten Pekalongan ini terjadi di empat kecamatan. Di Kota Pekalongan yaitu di Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur dan Pekalongan Selatan.

Daerah terparah di Kelurahan Tirto, Pringrejo, Pasir Kramat Kraton, Bendan, Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat.

Di Kabupaten Pekalongan, banjir terjadi di Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto, Siwalan. Lokasi terparah di Kecamatan Tirto di Desa Pacar, Tegaldowo, Karangjompo, Mulyorejo Jeruksari.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network