SEMARANG, iNews.id - Banjir rob melumpuhkan jalur lalu lintas di Kota Semarang, Jawa Tengah. Genangan air setinggi 30 sentimeter terus meningkat sejak Kamis (24/5/2018) siang. Akibatnya, sejumlah pengendara terpaksa memutar balik untuk menghindari kendaraannya mogok oleh banjir.
Banjir akibat gelombang laut pasang di kawasan Jalan Yos Sudarso Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, itu terus meningkat sejak Kamis siang. Jalan yang biasanya ramai lalu lalang kendaraan, kini sepi karena berubah menjadi kolam raksasa.
Para pengguna kendaraan memilih memutar arah agar tidak melewati jalan tersebut. Ketinggian air yang sudah mencapai mesin dikhawatirkan dapat menyebabkan mogok dan juga korosi. Sejumlah warga yang hendak menuju ke perkantoran di sekitar jalan tersebut terpaksa menggunakan jasa becak untuk melewati genangan air.
Saat rob mencapai puncaknya, tak hanya kendaraan roda dua yang mogok, truk-truk besar juga tak berani melintas. Kendaraan yang nekat melintas atau terlambat dipindahkan akan terendam banjir hingga mesin sulit dinyalakan.
Salah seorang sopir truk, Edi Siswanto mengatakan, akibat banjir rob sejak semalam, truk miliknya mogok. “Airnya bisa sampai satu meter kalau sedang parah. Ini truk saya mogok. Airnya sampai nutup ban,” kata Edi, Rabu (24/5/2018).
Hal senada disampaikan Bagus Andre, pengendara motor yang melintas di jalan tersebut. Air yang semakin tinggi membuatnya takut menerobos banjir. “Apalagi airnya kan asin ya. Tidak bagus buat motor. Tadinya mau ke kantor Syahbandar. Tapi disuruh titip di sini saja motornya. Tidak bisa lewat,” kata Bagus.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, berdasarkan hasil pengamatan citra satelit BMKG, kenaikan air pasang setiap bulannya mencapai 100-125 sentimeter. Kenaikan air rob memicu terjadinya genangan daerah pesisir termasuk jalur Pantura dari Tegal sampai Demak.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait