TEMANGGUNG, iNews.id - Puluhan umat Buddha di Dusun Delen, Desa Tleter, Kecamatan Kaloran, Temanggung, merayakan Tri Suci Waisak 2565/2021 secara sederhana di Vihara Dharma Giri Kumara, Rabu (26/5/2021). Perayaan dilakukan di ruang terbuka dengan mengandalkan penerangan dari api obor dan lilin.
Penyambutan detik-detik Waisak dimulai dengan Pradaksina mengelilingi Vihara sebanyak 3 kali. Perayaan Tri Suci Waisak dilanjutkan dengan puja bakti dan diikuti oleh ummat secara khusuk dan khidmat. Jelang detik-detik Waisak, umat Buddha bermeditasi dengan sikap anjali.
Uniknya, dalam penyambutan detik-detik Waisak tidak menggunakan penerangan listrik secara alami, namun dengan menggunakan api dari obor dan lilin. Api sebagai simbol penerangan bagi kehidupan manusia.
Menurut perangkat Desa Tleter, Sabaryono, perayaan Waisak di luar ruangan tanpa penerangan listrik bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi penerus bagaimana kehidupan pada jaman dahulu sebelum adanya listrik.
“Kita sebagai umat Buddha khususnya di Desa Tleter seperti memuja kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya bisa menyatu dengan alam,” kata Subaryono.
“Kita memperingati Tri Suci Waisak ini biar tambah kekhusukan, biar ingat zaman dulu kala sebelum ada penerangan. Ini menyimbolkan tanda keterangan atau pencerahan yang mana kita bersembahyang biar dapat penerangan dari TuhanYang Maha Kuasa,” katanya.
Hari Raya Tri Suci Waisak memperingati 3 peristiwa penting, yakni kelahiran sang Buddha Gautama mencapai pencerahan sempurna dan kemangkatan sang Buddha. Waisak tahun ini mengambil tema Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa.
Perayaan tidak dilaksanakan secara virtual karena terkendala sinyal yang sangat minim di wilayah berbukit-bukit tersebut.
Toleransi di desa ini sangat kental. Warga non Buddha menjaga keliling dan selalu menghidupkan obor yang padam tertiup angin.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait