SOLO, iNews.id – Bank Indonesia (BI) cabang Solo menyiapkan uang Rp3,7 triliun untuk melayani penukaran uang baru selama Ramadan dan Lebaran. Jumlah uang yang disiapkan naik 12,3 persen dibandingkan kebutuhan tahun 2020 lalu sebesar Rp3 triliun.
Kepala BI Cabang Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kebutuhan uang rupiah selama periode Ramadan dan Lebaran. Baik dari segi jumlah maupun jenis pecahan. Seiring geliat pemulihan ekonomi, kebutuhan uang rupiah diperkirakan meningkat.
“Untuk meningkatkan dan memperluas pelayanan penukaran, kami mengintensifkan kerjasama dengan perbankan, Perbarindo, Asbisindo, PT Pegadaian dan PT Pos Indonesia,” kata Nugroho Joko Prastowo, Jumat (9/4/2021).
Mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19, layanan kas keliling dan penukaran uang di ruang publik ditiadakan. Namun, layanan penukaran uang kepada masyarakat tetap dilakukan oleh perbankan di seluruh Soloraya. Termasuk BPR, BPRS, Pegadaian, dan Pos Indonesia.
BI mengimbau agar layanan diberikan dengan menaati protokol pencegahan Covid-19 yang diberlakukan pemerintah daerah setempat. Mulai dari penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing.
Penukaran uang pecahan kecil akan dilayani di 194 titik loket layanan yang tersebar di kantor bank umum, BPR, Pegadaian dan Pos Indonesia di seluruh wilayah Soloraya. Waktu pelayanan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis mulai 13 April 2021 hingga 11 Mei 2021.
Masyarakat dapat menukarkan seluruh pecahan sesuai dengan kebutuhannya. Penukaran uang dilakukan baik dalam pecahan yang sama maupun pecahan lainnya. Pada prinsipnya BI tidak membatasi jumlah penukaran.
“Namun dalam pelaksanaannya, perlu diatur agar terdapat pemerataan bagi masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil tersebut,” jelasnya.
Masyarakat diimbau tidak menukarkan uang melalui jasa penukaran tidak resmi atau perantara lainnya. Sebab terdapat beberapa risiko, antara lain tidak ada jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu, serta adanya pungutan biaya.
Dalam rangka kelancaran layanan penukaran sekaligus meminimalisir penyebaran Covid-19, BI Solo menyediakan uang hasil cetak sempurna (HCS) dan uang layak edar yang higienis. Upaya ini ditempuh melalui karantina uang rupiah selama tujuh hari sebelum diedarkan.
Selain itu juga penyemprotan disinfektan di area perkasan berikut sarana dan prasarananya, serta memperhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang. BI juga mengimbau masyarakat memakai transaksi pembayaran secara non-tunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesia Standard (QRIS).
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait