Bilik anosmia, alat terapi sederhana bagi pasien Covid-19 yang kehilangan indera penciuman agar bisa berangsur pulih. Foto: iNews/Saladin Ayyubi.

BANYUMAS, iNews.id - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) membuat alat terapi sederhana bagi pasien Covid-19. Alat diberi nama bilik anosmia yang berfungsi membantu pasien yang kehilangan indera penciuman agar bisa berangsur pulih. 

Bilik terapi anosmia diciptakan para mahasiswa KKN yang menjadi relawan di tempat karantina terpusat milik Pemkab Banyumas di Vila Pondok Slamet, Baturaden, Banyumas. 

Bilik anosmia menggunakan prinsip terapi uap yang telah disempurnakan, sehingga lebih efektif dan mudah digunakan. Bilik terapi terbuat dari bahan arklirik yang memanjang ke atas dengan lebar seukuran wajah orang dewasa. Sedangkan alat terapi adalah panci listrik. 

“Cara kerjanya, mula-mula panci ditempatkan di bilik alkrilik. Kemudian dituang air mineral sekitar 250 CC, lalu ditambahkan minyak eukaliptus atau minyak kayu putih 10-15 tetes. Selanjutnya dipanaskan hingga menghasilkan uap,” kata Najwa Safira, salah satu  mahasiswa UMP, Jumat (27/8/2021). 

Uap yang dihasilkan tidak akan menyebar ke mana-mana karena terperangkap oleh bilik. Setelah menghasilkan uap, terapi untuk pasien dimulai. Pasien menghirup uap sekitar 15 menit di pagi hari. 

Metode terapi diterapkan di tempat karantina terpusat Covid-19 Pemkab Banyumas. Hasilnya menggembirakan karena membantu penyembuhan pasien Covid-19 di tempat itu. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network