SEMARANG, iNews.id – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jateng meminta pemerintah daerah kabupaten/kota ikut aktif memonitor kegiatan-kegiatan kelompok radikal di wilayahnya. Sebab, sejumlah kegiatan mereka masih berjalan sebagai penanda ideologi masih ada.
Potensi aksi terorisme masih menjadi ancaman serius yang perlu diwaspadai menjelang libur perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Jawa Tengah.
“Apakah ada ancaman tentang bom? Nah kalau berbicara tentang bom, tergantung kita bisa mengantisipasi. Kalau kita siap mendeteksi semua potensi, maka bisa kita cegah. Kalau kita lalai ya, kelompok ini masih sedang berjalan,” ungkap Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen TNI Andi Sulaiman, Rabu (6/12/2023).
Pihaknya, sebut Kabinda, mengemukakan fakta-fakta di lapangan terutama di wilayah Solo Raya yang merupakan tempat berkegiatan tokoh-tokoh “garis keras”.
Di antaranya pada 7 November 2023 di Sukoharjo ada kajian Jamaah Anshoru Syariah (JAS) yang diikuti sekira 30 orang, di sana Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) yang merupakan mantan narapidana terorisme menyampaikan tetap tegak menyerukan khilafah Islamiyah.
Pada 21 dan 22 Oktober 2023 di Sukoharjo dilaksanakan musyawarah kerja wilayah, dipimpin Agil Firmansyah yang merupakan amir alias pimpinan JAS Jateng, yang menyerukan hal yang sama.
Kemudian pada 29 Oktober 2023 di Masjid An Nur Perumahan Pelita Kabupaten Karanganyar juga dilaksanakan kajian Ahad oleh Ustaz ABB dengan tema semangat jihad fisabilillah diikuti oleh sekitar 150 orang.
“Ini pesannya juga sama. Semuanya menyerukan pada konsep khilafah Islamiyah. Tentunya ini kegiatan yang terdeteksi, bukan hanya di Sukoharjo, tapi di Karanganyar juga ada, di Boyolali juga ada. Kami ini yang bekerja bagian dari Kominda yang kami secara teknis tidak ungkap, tapi kita mengikuti terus, yang ini adalah bukti bahwa dibutuhkan Pemda Kab/Kota untuk sama-sama memonitor untuk mencegah kelanjutan dari kegiatannya,” ujarnya.
Kabinda juga menyebut pada 20 November di Kota Surakarta diserahkan surat tadzkiroh (peringatan untuk menegakkan hukum Islam) oleh Ustaz ABB ke Wali Kota Surakarta.
“Ini menandakan bahwa mereka ada keinginan seperti itu, inilah semua kita harus mewaspadai, bahwa ideologi itu berjalan. Sehingga bukan hanya intelijen yang mewaspadai tapi pemda kab/kota juga sama-sama memonitor kegiatan – kegiatan tersebut,” ujar Kabinda.
“Fakta-fakta yang kami sampaikan di sini, perlu diantisipasi. Inilah hal-hal penting yang kita bisa kembangkan di wilayah masing-masing, mendeteksi semua potensi yang mungkin muncul, sehingga kita semua mewaspadai,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait