SLAWI, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah nonaktif Ganjar Pranowo membantu pemeriksaan kesehatan mata dua penyandang disabilitas yang tinggal di Desa Sidomulyo, RT 1 RW 5, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (31/5/2018).
Kedua penyandang disabilitas yang menderita gangguan penglihatan itu adalah Sudirman (30) dan ibunya yang bernama Masriah (80).
Di hadapan Ganjar, Sudirman mengaku tidak bisa melihat dengan jelas sejak kecil, orang di depannya hanya bisa dilihat secara samar, namun dengan begitupun ia tetap bisa merawat dan memenuhi kebutuhan ibunya, mulai dari makan hingga mencuci pakaian.
"Sudah sejak kelas 4 SD saya begini, dulu karena sakit radang gak tau kok jadi kena mata, dulu masih lumayan bisa melihat, sekarang semakin tua semakin gelap," kata pria yang tidak lulus SD itu.
Masriah merupakan janda tiga anak yang juga menderita gangguan penglihatan dan pendengaran karena faktor usia. Mendengar penuturan Sudirman dan ibunya, calon Gubernur Jateng bernomor urut 1 itu pun menawari pengobatan mata untuk mereka berdua yang langsung disambut dengan antusias.
"Ya sudah, setelah ini langsung periksa sampai sembuh, semoga segera bisa melihat. Mas Iqbal (tetangga Sudirman), tolong Mas Dirman nanti diantar periksa ya," kata Ganjar.
Ganjar kemudian juga menelepon Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tegal Sinoeng Noegroho Rachmadi untuk berkoordinasi guna pemeriksaan dua penyandang disabilitas yang termasuk keluarga tidak mampu itu.
Politikus PDIP itu juga akan memperbaiki rumah Masriah dan Sudirman agar layak huni.
"Kami nanti juga akan melatih Mas Sudirman, setelah bisa melihat secara jelas, entah buka warung atau bikin kerajinan supaya dia bisa mandiri sambil merawat ibunya," ujarnya.
Selang satu jam usai dikunjungi Ganjar, Masriah dan Sudirman didatangi tim kesehatan yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal serta Puskesmas Kecamatan Pagerbarang.
Berdasar pemeriksaan sementara dari tim kesehatan, Masriah dan Sudirman mengalami gangguan penglihatan ke arah kebutaan, namun tidak ada kondisi kegawatdaruratan.
Pembiayaan pengobatan Masriah melalui BPJS Kesehatan, sedangkan pengobatan Sudirman dibiayai dengan dana Rumah Sakit Peduli dari RSUD Soeselo Slawi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait