Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan dentuman yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (11/5/2020) bukan bersumber dari gempa. Keterangan tersebut menepis adanya isu dentuman disebabkan karena gempa.

Lewat keterangan tertulisnya, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor, menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jateng. Saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jateng.

"Kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," ucap Daryono, Senin (11/5/2020).

Dia menambahkan, jika terjadi gempa di wilayah Jateng dan sekitarnya maka dipastikan akan terekam. Menurutnya, bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat patahan batuan dan tidak berulang-ulang.

"Seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014," katanya.

Dia melanjutkan, gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 kilometer. Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Kemungkinan lain berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif. Dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi. Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu.

"Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," katanya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network