BOYOLALI, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengimbau masyarakat menghindari aktivitas penambangan di sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi. Selama musim hujan ekstrem, berisiko terjadinya banjir lahar dingin.
“Pada musim hujan saat ini, sulit dideteksi datangnya lahar dingin seperti di Kali Apu Selo Boyolali atau Kali Woro di wilayah Klaten, di Kali Boyong Sleman dan lainnya,” kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Widodo Munir, Selasa (7/12/2021).
Widodo Munir mengatakan, imbauan sudah disampaikan dan harapannya masyarakat dapat menindaklanjuti. Masyarakat harus menyadari karena puncak musim hujan terjadi sekitar bulan Januari 2022. Artinya, sekarang sudah terjadi lahar dingin berpotensi mengalir di beberapa sungai di sekitar Gunung Merapi.
"Kami minta kesadaran masyarakat baik di lereng Gunung Merapi maupun daerah lainnya di Boyolali untuk tidak melakukan penambangan rakyat yang pengendaliannya melalui imbauan-imbauan seperti ini. Potensi yang berbahaya di Boyolali saat ini adanya lahar dingin dari puncak Merapi," katanya.
Musim hujan saat ini sudah menuju ke puncaknya, sehingga dari hari ke hari hujan semakin lebat. Oleh karena itu, masyarakat diminta menghindari kemungkinan terjadinya, banjir, tanah longsor, dan angin ribut.
Mengenai perkembangan aktivitas Merapi, BPBD Boyolali setiap minggu selalu menerima informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, kemudian diteruskan kepada camat terkait perkembangannya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait