KULONPROGO, iNews.id – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulonprogo dalam dua hari menyebabkan banjir di Sungai Serang. Akibatnya bronjong tanggul Sungai Serang dengan ketinggian mencapai tujuh meter di Kedungpring, Giripeni, Wates ambles.
Salah seorang warga sekitar Ruslan mengatakan amblesnya tanggul sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu dia dikagetkan dengan suara gemuruh dan getaran tanah.
"Suaranya gemuruh dan tanah ini bergetar seperti gempa bumi," katanya, Jumat (6/3/2020).
Begitu getaran mereda, warga langsung keluar rumah dan mencari sumbernya. Saat itu diketahui bronjong kawat yang ada di tanggul sudah bergeser. Akibatnya tanggul tanah sepanjang 50 meter dengan kedalam tujuh meter ikut ambrol.
"Mungkin tidak kuat menahan arus, kemarin banjirnya cukup besar," katanya.
Kondisi ini membuat warga khawatir akan terjadinya banjir karena kondisi tanggul yang tipis dan rawan jebol. Setidaknya terdapat ratusan rumah warga yang terancam banjir.
Ruslan menuturkan, amblesnya tanggul di wilayah ini terjadi dua kali. Lokasinya berada di tikungan, sehingga cukup rawan jika terjadi banjir.
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) pada awal tahun 2019 sudah melakukan perbaikan dengan memasang bronjong.
"Semoga segera diperbaiki dan ini sudah dilaporkan ke desa," ujarnya.
Penanggung Jawab Lurah Giripeni Parmin, mengatakan kejadian ini sudah dilaporkan ke BBWSSO dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo. Bronjong yang ambles juga baru beberapa bulan diselesaikan.
“Untuk penanganan darurat akan kita buat tanggul dengan karung plastic berisi pasir," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait