Aktivitas pembibitan anggur di atap rumah yang dilakukan dlynatha, warga Perum GSM, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Foto: iNews/Suryono Sukarno.

PEKALONGAN, iNews.id – Budi daya anggur di atap rumah menjadi kesibukan Adlynatha, warga Perum GSM, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Aktivitas di tengah pandemi Covid-19 kini bisa menghasilkan uang jutaan rupiah per bulan. 

Adly memilih budi daya anggur di atap rumah seluas 8x10 meter karena tidak ada lahan. Sejak Maret 2020 lalu, dia mulai berkebun setelah tidak bekerja karena pandemi Covid-19. Terdapat 80 jenis anggur yang dikembangkan dalam aktivitas pembibitan di atap rumah. Bibit anggur siap tanam dijual melalui media sosial (medsos). 

Kesibukan ini awalnya untuk mengisi kekosongan aktivitas. Ia mencoba menanam anggur lalu memanen dan mengunggah ke medsos. Ternyata banyak orang yang memesan bibitnya. Adly akhirnya memutuskan untuk mengembangkan dan kini terdapat puluhan jenis bibit. 

“Ada beberapa jenis anggur yang menjadi primadona di pasaran, yaitu jenis ghoswi, new baikonur, ninel, jupiter dan aroma delight,” kata Adlynatha, Rabu (4/8/2021). 

Harga bibit anggur dijual mulai Rp150.000 hingga Rp1 juta. Para pembeli berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Adly mengaku kunci keberhasilannya mengubah atap rumah jadi kebun dan budi daya anggur karena pantang menyerah dalam kondisi terpuruk. Dalam sebulan, dirinya kini bisa menghasilkan uang rata-rata Rp5 juta. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network