SUKOHARJO, iNews.id - Bupati Sukoharjo Etik Suryani membujuk satu keluarga yang tinggal di warung angkringan di Kecamatan Kartasura untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Pemkab menyediakan tempat tinggal gratis di Rusunawa Joho.
Pasangan suami istri Cahyo Yulianto (50) dan Wiwin Haryati (48) bersama delapan anaknya berusia sekolah, telah tinggal empat hari di warung angkringan berukuran 3x1 meter persegi.
Lokasi warung menempati trotoar Jalan Solo-Semarang di Desa Kertonatan, tepatnya di depan SMP Negeri 3 Kartasura. Hari ini bupati mendatangi keluarga tersebut langsung lokasi warung.
Bupati Etik Suryani mengaku, dirinya telah menerima laporan dari pemerintah desa bahwa satu keluarga tidak memiliki tempat tinggal. Lima anak dari pasangan suami istri ini telah hidup mandiri.
Sedangkan delapan masih berusia 6 tahun hingga setingkat SMP tinggal di warung tersebut. Keluarga tersebut terusir dari rumah kos yang disewa per bulan sebesar Rp600.000 karena tak mampu bayar.
"Saya dapat laporan dan langsung cek ke lokasi," kata Etik Suryani, Jumat (17/9/2021).
Menurut Etik, pemerintah daerah tergerak memberikan penanganan dengan menyiapkan berbagai bantuan, seperti menyediakan tempat tinggal gratis untuk keluarga ini di Rusunawa Joho.
Selain itu juga memenuhi kebutuhan pokok, menyiapkan fasilitas usaha dan mengikutsertakan seluruh anggota keluarga dalam program Kartu Indonesia Sehat (KIS) APBD. Pemkab Sukoharjo juga siap memfasilitasi biaya pendidikan bagi anak-anak tersebut agar terus bersekolah.
"Semua kebutuhan kami siapkan, yang terpenting anak anak harus tumbuh dalam lingkungan yang lebih layak. Tidak dipinggir jalan seperti ini," katanya.
Namun tawaran pindah ke Rusunawa yang dikelola pemerintah daerah ditolak Cahyo Yulianto maupun Wiwin Haryati dengan alasan jarak yang jauh. Tempat usaha yang dirintis sejak enam tahun lalu ada di Kartasura.
Sedangkan tempat tinggal gratis yang ditawarkan ada di Kecamatan Sukoharjo. Namun demikian, Pemkab Sukoharjo tetap memberikan waktu memutuskan bagi suami istri yang bersangkutan.
"Kami beri waktu seminggu memutuskan mau apa tidak," ujarnya.
Sementara itu, sejak diketahui tinggal dan tidur di warung angkringan, berbagai bantuan mengalir dari banyak pihak. Mulai dari bahan pangan, pakaian, uang hingga tawaran kontrakan gratis selama satu tahun.
Saat ini, keluarga tersebut tengah mencari tempat tinggal yang cocok tak jauh dari tempat usaha yang juga donasi dari sebuah yayasan.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait