TEMANGGUNG, iNews.id - Kasus matinya ratusan ikan di aliran Sungai Elo di Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, mendapat respon Bupati Temanggung HM Al Khadziq. Bupati meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyelidiki kasus matinya ratusan ikan tersebut.
“Saya telah meminta kepada DLH Kabupaten Temanggung untuk menyelidiki penyebab kematian ikan di Sungai Elo Pringsurat. Perlu dicari fakta apakah matinya disebabkan oleh polutan pabrik atau ada penyebab lainnya,” kata AL Khadziq dilansir dari laman jatengprov.go.id, Kamis (19/11/2020).
“Sebelumnya saya mendapat laporan bahwa ada pencemaran sungai, sehingga banyak ikan pada mati di Sungai Elo Pringsurat di sekitar pabrik tekstil. Tapi harus dicari masalah yang sesungguhnya karena apa, baru nanti kita ambil tindakan,” katanya. Untuk diketahui, pada Senin (16/11/2020) warga Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat digegerkan dengan matinya ratusan ikan di sepanjang Sungai Elo.
Dugaan kematian ikan disebabkan oleh pencemaran atau limbah pabrik, namun ada yang menduga karena unsur lain.
Ia menambahkan, pada September ada pabrik tekstil di wilayah tersebut yang ketahuan membuang limbah dan menyebabkan pencemaran. Kala itu, Pemkab Temanggung dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, lantas memberi peringatan keras dan pihak pabrik berjanji akan membuat IPAL sesuai aturan.
“Pabrik tekstil tersebut dulu pernah diperingatkan, karena membuang limbah sembarangan di sungai, sehingga mengakibatkan baku mutu air di Sungai Elo melebihi ambang batas yang diizinkan. Oleh karena itu kita berikan waktu 180 hari untuk memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tetapi sekarang belum ada 180 hari sudah ada laporan dari masyarakat bahwa di sungai sekitar pabrik ikan-ikan pada mati,” katanya.
Bupati juga sudah meminta DLH mengambil sampel dari ikan-ikan yang mati untuk diteliti di laboratorium untuk memastikan pencemaran sungai kali ini betul ulah dari pabrik tersebut atau bukan. Uji sampel ikan yang mati di Sungai Elo dilakukan di Laboratorium Provinsi Jawa Tengah di Semarang, namun hasilnya baru akan keluar sekitar 16 hari ke depan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait