LOMBOK BARAT, iNews.id - Bus yang mengangkut rombongan peziarah asal Pemalang, Jawa Tengah, sempat lolos penyekatan aparat kepolisian di wilayah Lombok Barat. Namun bus pariwisata yang mengangkut 39 penumpang wisata religi itu akhirnya terjaring penyekatan di depan Kantor Camat Batulayar.
Hingga Kamis (20/5/2021) pukul 16.00 Wita, dari hasil rapid test antigen yang dilakukan petugas kesehatan terhadap penumpang bus tersebut, dua diantaranya ditemukan positif Covid-19.
"Kita telah menemukan satu unit bus pariwisata yang membawa 39 penumpang, diantaranya ada dua orang yang ditemukan positif setelah rapid test antigen" kata Kapolsek Sengigi, Kompol Bowo Tri Handoko, Jumat (21/05/2021).
Sedangkan para penumpang bus yang datang ke Lombok Barat dengan tujuan untuk wisata religi di makam Batulayar itu membawa surat keterangan hasil rapid test antigen, namun sudah berakhir pada 18 Mei lalu.
"Jadi sudah lewat dua hari, makanya setelah kita cek (rapid test antigen) ternyata ada yang positif" katanya.
Kapolsek yang dikonfirmasi media ini, kenapa bus tersebut bisa lolos dari pos penyekatan pertama yang ada di simpang tiga Montong. Dia mengatakan, kemungkinan mereka melintas saat sedang ada pergantian shift antar anggota.
"Ini lah makanya penyekatan berkali-kali, mungkin waktu lewat saat sedang pergantian shift,” ujarnya. Sehingga bus yang baru tiba di Lombok pagi tadi itu pun terpaksa harus diarahkan untuk putar balik. Dan tidak bisa melanjutkan agenda wisata religinya.
Sementara itu, Kabid P3KL Dinkes Lobar, dr Ahmad Taufik Fathoni menyebut saat ini penumpang yang ditemukan positif sedang dicarikan tempat untuk isolasi mandiri. Lantaran kondisi ruang isolasi di rumah sakit Lobar yang tidak memungkinkan dan diutamakan untuk pasien komorbid.
"Dari yang dua ini wajib tidak boleh keluar dari Lombok, tapi untuk yang sisanya itu mau keluar dari Lombok silahkan. Karena sudah rapid test antigen dan hasilnya negatif,” kata Fathoni.
"Untuk yang positif ini, karena mereka dari luar maka otomatis harus kami carikan tempat untuk isolasi mandiri. Nanti akan kita coba arahkan ke klinik Assyifa yang ada di hotel Puri Bunga,” ujarnya.
Bila isolasi mandiri memungkinkan di sana, otomatis yang bersangkutan juga harus menyiapkan biaya karena itu klinik swasta. "Swab PCR juga akan dilakukan sekarang, 3 hari ke depan hasilnya baru akan keluar. Kalau mereka negatif akan langsung kita pulangkan, kalau positif ya harus lanjutkan isolasinya,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait