Nana Sudjana berbicang dengan Ganjar Pranowo di sela acara sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Rabu (6/9). (Eka Setiawan)

SEMARANG, iNews.id – Gubernur Jateng periode 2013-2023 Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan menarik saat acara serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (6/9). Ganjar melemparkan sejumlah guyonan ke Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana.

“Selamat datang Pak Nana. Dulunya Pak Nana ini Direktur Intel (Direktur Intelijen Keamanan) Polda Jateng, jadi pasti sudah tahu sudut-sudut gedung ini. Namanya juga intel,” kata Ganjar dari atas podium.

Nana saat itu duduk di barisan depan bersama mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Kajati Jateng I Made Suanarwan, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Gubernur Akpol Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar hingga Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen TNI Andi Sulaiman.

Ganjar sempat meminta Irjen Luthfi berdiri di acara tersebut. Ganjar akan mengenalkan Irjen Luthfi yang merupakan Kapolda Jateng, namun malah berlanjut guyon. “Saya mau mengenalkan (tetapi pasti sudah tahu), karena dulu sama-sama dinas di Solo ya, nanti dicari tahu sendiri lah, kan intel he he,” seloroh Ganjar yang disambut tawa para tamu undangan.

Ganjar juga melempar guyon ke Gubernur Akpol. “Ada juga gubernur yang tidak pernah pilkada, Gubernur Akpol. Di Jawa Tengah ini ada 3 gubernur Pak, yang satunya Gubernur Akmil (Gubernur Jateng, Gubernur Akpol dan Gubernur Akmil),” guyon Ganjar yang lagi-lagi disambut tertawa.

Tak sampai di situ, Ganjar yang juga Bacapres Partai Perindo itu kembali melontarkan guyonan ke Nana Sudjana. “Saya minta izin, nanti rumah di Jl. Budiono (Puri Gedeh) 2 – 3 hari ini nitip barang-barang saya masih ada di sana. Rumah itu nyaman, sejuk. Nanti sementara Pak Nana tinggal di Wisma Perdamaian, bangunannya megah di tengah kota dan kalau tengah malam Bapak-Ibu bisa main ke Lawang Sewu he he. Dulu saya tinggal di sana (Wisma Perdamaian) dolan ke Lawang Sewu, lha malah (‘penghuni’) yang di Lawang Sewu dolan balik ke tempat saya (Wisma Perdamaian),” ujar Ganjar yang lagi-lagi disambut gelak tawa.

“Selamat bekerja Pak Nana beserta ibu. Kami selama 10 tahun, tagline kita tetap Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. Nitip tidak ada lagi setor-setoran, tidak ada lagi kapling-kaplingan proyek. Catatan-catatan ini mudah-mudahan bisa memberikan gambaran awal,” kata Ganjar.

Sementara, saat naik di atas podium Nana Sudjana juga sempat membalas guyonan Ganjar Pranowo. “Belum apa-apa sudah ditakuti Pak Ganjar (tentang Wisma Perdamaian dan Lawang Sewu), tapi sesama setan dilarang saling mengganggu, he he he, tentunya setan yang lain ini ya,” ungkap Nana yang lulusan Akpol angkatan 1988 ini.

Nana kemudian menyapa Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi. “Dulu saya Kapolresta (Solo) dulu masih Kapoltabes, bersama-sama dengan Pak Luthfi, saya Kapolres, Pak Luthfi Wakapolres saya,” ungkapnya di depan hadirin termasuk para Wali Kota dan Bupati se-Jateng itu.

Dia kemudian bercerita, dirinya berasal dari Cirebon, mempunyai 1 istri dan 2 anak semuanya perempuan, satu masih kuliah di Universitas Indonesia satu lagi masih SMA di Jakarta.  

“Kemudian terkait dengan jabatan, sebagaimana tadi disampaikan Pak Ganjar. Alhamdulillah, kami lulusan Akpol 88. Jateng ini sudah tidak asing bagi saya. Saya sudah 3 kali berdinas di Jateng. Dinas pertama, lulus dari Akpol. (4 tahun di Akpol jadi sudah mengenal juga Jateng), kemudian dinas di Jogja, saat itu masih Polwil di bawah Polda Jateng. Sering-sering koordinasi dengan beberapa universitas, alhamdulillah dapat istri orang Jogja, alumni UGM (Sospol),” katanya.

Kemudian, pengalaman kedua di Jateng adalah ketika menjabat Kapolresta Solo tersebut. Itu pada tahun 2010 silam, di mana Joko Widodo (Presiden Jokowi) masih menjabat wali kota. Pengalaman ketiganya adalah menjabat Direktur Intelkam Polda Jateng (tahun 2011). Ahmad Luthfi sendiri juga sempat menjabat Wakil Dirintelkam Polda Jateng di tahun sebelumnya.  

Nana juga bercerita sempat menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat, Kapolda Metro Jaya, Koordinator Staf Ahli Kapolri, Kapolda Sulawesi Utara hingga Kapolda Sulawesi Selatan. Nana juga sempat menjabat Direktur Politik Badan Intelkam Polri. “Yang lama di Sulsel. Beda dengan Pak Luthfi ini ya (Kapolda), saya 4 tahun 4 tempat, Pak Luthfi ini 1 tempat 4 tahun (di Polda Jateng),” candanya di atas podium.

Terkait permintaan Ganjar soal beberapa barangnya masih di Rumah Dinas Puri Gedeh, Nana juga sempat menjawabnya. “Saya berdinas di kepolisian cukup banyak (jabatan yang sempat diemban). Biasanya polisi itu 1 tahun, 1,5tahun (lalu mutasi). Jadi sudah biasa boyongan Pak, yang penting-penting aja yang dibawa, yang lain belakangan,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network