Tangkapan layar pemudik asal Kabupaten Tegal gowes dari Tangerang agar bisa berlebaran di kampung halaman. (Foto: ist/TikTok)

TEGAL, iNews.id – Beragam cara dilakukan para pemudik agar bisa pulang kampung untuk berlebaran bersama keluarga tercinta. Salah satunya seperti dilakukan Abu (32) warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang nekat mudik dengan gowes sepeda, Rabu (27.

Meski kini banyak program mudik gratis dilakukan pemerintah maupun swasta dengan bus maupun kereta api (KA), tidak sedikit masyarakat yang memilih mudik mandiri baik dengan naik sepeda motor, bajai hingga gowes sepeda.

Cara yang terakhir yakni naik sepeda ini dilakukan Abu, pekerja swasta asal Kabupaten Tegal. Dalam video yang diunggah akun TikTok @gunjativalasmartin, Abu tampak semangat gowes sepeda MTB-nya.

Pemudik asal Tegal nekat gowes sepeda demi bisa berlebaran di kampung halaman. (Foto: ist/TikTok)

Mengenakan jersey lengkap dengan helm bak pebalap sepeda, Abu dengan mantap menyusuri jalur Pantura.

“Mudik ke mana? kata pria dalam video tersebut.

“Tegal,” jawab Abu.

“Nekat banget mas. Puasa nggak. Umurnya berapa?” tanya pria tersebut.

Abu pun mengaku usianya kini menginjak 32 tahun. Meski demikian, wajahnya masih seperti remaja. 

Abu mengaku berangkat dari Tangerang selepas subuh tepatnya pukul 05.30 WIB. 

Dia akan mudik ke kampong halamannya di Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Menurut Abu, waktu tempuh Tangerang-Tegal dengan gowes sepeda bisa sehari lebih. “ Dari Tangerang berangkat subuh. Sampai sana (Tegal) besok pagi,” ucapnya.

Pantauan iNews.id di Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Rabu (27/4/2022) siang, tampak terjadi kepadatan kendaraan. Sesekali kendaraan itu tidak bergerak.

Selain di jalan tol, arus mudik juga mulai teerlihat ramai di sejumlah ruas jalan alternaatif seperti di ruas Jalan Jatibarang-Slawi, Jatibarang-Margasari arah Purwokerto. 

Tampak kendaraan roda dua dan roda empat membawa barang-barang di bagian atas mobil.

Sementara, untuk kendaraan roda dua, barang-barang bawaan yang dibawa terlihat lebih sedikit. Biasanya pemotor yang mudik menggunakan ransel berukuran sedang dan menaruhnya di bagian depan dan belakang motor.

Salah satu pemotor yang mudik, Saipul (32) asal Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi mengaku berangkat dari Karawang menggunakan sepeda motor selepas subuh.

Menurutnya, mudik dengan naik sepeda motor selain lebih hemat juga tidak perlu repot harus mengantre tiket kereta api maupun bus.

“Lebih fleksibel sih kalau naik motor sendiri. Berangkatnya bisa nyantai juga. Yang penting tidak ngebut, kalau capek istirahat di SPBU,” ucapnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network