SOLO, iNews.id - Suryo Nugroho mampu meraih peringkat lima besar dunia BWF di kelas Standing Upper (SU) 5 tahun 2023. Atlet yang terlatih di olahraga Badminton itu mengaku pernah depresi dan berhenti bermain selama 3 tahun.
Lahir pada 17 April 1995, Suryo terlahir normal. Ia mulai berlatih Badminton pada usia 7 tahun di sebuah klub di Surabaya. Berbagai turnamen ia lakoni termasuk turnamen kelas internasional bertajuk Piala Wali Kota Surabaya di mana Suryo mampu meraih medali perak.
Tahun 2006 saat usianya 12 tahun, Suryo kecelakaan dan lengan kirinya diamputasi. Sejak saat itu ia berhenti bermain dengan alasan telah kehilangan keseimbangan tubuh untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Saya tidak bermain lagi, mikirnya kan dari segi keseimbangan dan dari service sudah enggak bisa mikirnya gitu adaptasinya emang susah. Merasa down-nya di situ,” katanya saat diwawancarai, Rabu (13/9).
Pria berusia 28 tahun itu membutuhkan waktu 3 tahun untuk memutuskan bahwa dirinya siap kembali bermain badminton setelah orang tuanya memperkenalkannya dengan asosiasi NPC. Motivasi Suryo kembali setelah melihat banyaknya para atlet yang memiliki kekurangan sama dengan dirinya.
“ Waktu itu, saya berpikir pasti lawannya juga memiliki kekurangan seperti saya minimal seperti itu meskipun ada klasifikasinya yang mungkin lebih ringan atau lebih berat. Minimal kan mereka punya kekurangan juga. Saya punya pikiran positif bisa juara lagi gak? Ternyata bisa,” ujarnya.
Suryo kemudian masuk Pelatnas Badminton pertamanya untuk ajang Asian Para Games (AiPG) China 2010. Hingga kini sudah 13 tahun lamanya ia tidak pernah absen mengikuti Pelatnas.
“Tahun 2009 orang tua saya dapat info kalau ada olahraga untuk disbilitas. Saya 2009 awal sudah mulai berlatih lagi mengikuti pada saat itu pekan para limpik pelajar nasional dan juara,” ujarnya.
Pebulutangkis peringkat 5 dunia itu mengaku selama 13 tahun bergabung di NPC ia hanya merasakan kegembiraan. Tidak ada rasa sedih yang menggelayutinya selama berada di sana. Para atlet yang mengikuti pelatnas saling mendukung satu sama lain untuk meraih prestasi tertinggi.
“Banyak senangnya, mungkin sedih kalau pas juara. Kalau senang mungkin karena banyak senior banyak teman-teman yang menyemangati. Kalau pas kalah pertandingan saya kan kadang merasa kecewa. Saya kan sudah latihan berat kok masih kalah itu kan. Support dari teman, pelatih, saudara, dari orang tua,” ujarnya.
Suasana harmonis itulah yang menghantarkan Suryo pada tahun 2023 ini berhasil meraih sejumlah medali. Di antaranya, Spanyol Open medali perunggu, Thailand dan Bahrain, 2 medali perak serta Inggris dengan medali perunggu.
Suryo juga menjadi salah satu dan 9 atlet Badminton yang diproyeksikan untuk berlaga di Paralympic Paris 2024. Ia hanya perlu meraih satu medali di ajang AiPG Huangzhou China, Oktober 2023 untuk memastikan satu tempat di ajang Paralimpik.
“Untuk mengejar ke yang peringkat 3 kurang lebih tinggal 3000 poin saja. Tidak terlalu jauh. Target saya pas perhitungan akhir kalau tidak nomor 4 ya nomor 5. Kalau saya optimis mas, karena pas paralympik di Tokyo saya tampil juga. Jangan sampai kuota saya ini diambil sama negara lain,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait