SOLO, iNews.id - KAI Commuter telah satu tahun lebih melayani perjalanan commuterline Yogyakarta-Solo. Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2021, KAI Commuter turut berkontribusi untuk perekonomian di daerah yang terhubung dengan commuterline.
“Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pembahasan Kota Yogyakarta, Kota Solo dan Kabupaten Klaten dalam angka 2022, tercatat ada kenaikan perekonomian pada tahun 2021 dibanding tahun 2020,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Sabtu (1/10/2022).
Transportasi memberikan nilai tambah terhadap kenaikan perekonomian dengan adanya kemudahan aksesibilitas dalam bermobilisasi. Di Kota Yogyakarta kenaikan perekonomian sebesar 7,44 persen. Sedangkan di Kota Solo 5,77 persen dan Kabupaten Klaten 5,88 persen.
Penggunaan transportasi Commuterline Yogyakarta-Solo telah mengubah budaya masyarakat dalam melakukan transaksi nontunai. KAI Commuter sejak awal menerapkan seluruh transaksi pembayaran tiketnya hanya menggunakan uang elektronik, baik dengan kartu multi trip (KMT), kartu uang elektronik bank atau tiket QR code.
Hal ini sebagai dukungan pada program pemerintah yaitu untuk mendorong terciptanya cashless society atau bertransaksi tanpa uang tunai. Tercatat sepanjang tahun 2022, penjualanan KMT pada lintas pelayanan commuterline Yogya-Solo sebanyak 284.562 kartu.
Sedangkan jumlah transaksi pembayaran tiket commuterline dengan menggunakan KMT sebanyak 53 persen dari seluruh transaksi, atau sebanyak 1,4 juta lebih transaksi. Sementara itu untuk transaksi uang elektronik bank sebanyak 21 persen atau hampir 558.000, dan transaksi menggunakan QR code sebanyak 26 persen atau lebih dari 685.000 transaksi.
Ke depannya, KAI Commuter akan terus berkolaborasi dan berinovasi untuk menciptakan ekosistem nontunai yang lebih masif. Salah satunya dengan perjalanan first mile dan last mile yang akan memberikan kemudahan kepada masyakarat dalam bertransportasi, khususnya menggunakan commuterline sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan.
Pengembangan layanan akan terus ditingkatkan, sistem e-ticketing yang sudah berjalan saat ini akan semakin diperluas, sehingga cashless society semakin terbentuk.
Dengan kolaborasi dan inovasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam integrasi pembayaran, sehingga penggunaan KMT semakin luas dan dapat menjadi alat pembayaran di seluruh transaksi yang ada.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait