SEMARANG, iNews.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melantik Dadang Somantri sebagai Pj Wali Kota Tegal. Pelantikan digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Gubernuran, Kota Semarang, Senin (25/3/2024).
Dadang menggantikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang sudah habis masa jabatannya pada 23 Maret 2024. Dadang sebelumnya menjabat Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jateng.
Nana mengingatkan kepada Dadang Somantri untuk fokus pengendalian inflasi terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 2024. Kota Tegal, dinilai inflasi Year on Year (YoY) sebesar 3,28 persen, angka itu di atas inflasi tingkat provinsi sebesar 2,89persen dan secara nasional 2,61 persen.
"Lakukan langkah pengendalian inflasi dengan menjaga stok bahan pangan strategis, gerakan pangan murah, operasi pasar, mendorong diversifikasi pangan dan lainnya," ujar Nana.
Selain itu, dia juga berpesan untuk mengantisipasi arus mudik dan balik lebaran. Kota Tegal dinilai sebagai titik temu arus mudik dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.
“Maka dari itu perlu dilakukan kolaborasi yang baik dengan TNI, Polri, maupun OPD terkait agar lalu lintas di Kota Tegal dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman,” ucapnya.
Tantangan lainnya, lanjut dia mengantisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi juga perlu diperhatikan. Mitigasi, kontijensi, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana harus dilakukan secara maksimal.
"Lakukan upaya-upaya pencegahan untuk meminimalisir dampak bencana. Jalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana," katanya.
Pada kesempatan itu, dia mengapresiasi atas dharma bhakti yang diberikan oleh Dedy Yon Supriyono selama menjabat Wali Kota lima tahun terakhir. Apalagi dalam periode tersebut banyak penghargaan yang diraih oleh Kota Tegal.
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kota Tegal Tahun 2023 sebesar 5,01% atau lebih tinggi dari angka Jawa Tengah (4,98%). Angka kemiskinan pada Tahun 2023 sebesar 7,68% atau lebih rendah dari angka Jawa Tengah (10,77). Tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 0,22%, juga lebih kecil dari angka Jateng (1,11%).
"Stunting juga bagus (tahun 2022 sebesar 16,68%). Makanya dalam hal ini kami ucapkan terima kasih dan apresiasi. Ini tentu menjadi tantangan bagi pejabat yang baru karena harus mampu mempertahankan, bahkan untuk meningkatkan kinerja Kota Tegal," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait