PURWOKERTO, iNews.id - Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais memastikan tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar di Kota Solo pada tanggal 1-5 Juli 2020. Ahmad menilai butuh regenerasi dalam organisasi Muhammadiyah.
"Saya di PP Muhammadiyah sudah tiga periode. Saya kira perlu regenerasi dan meskipun di Muhammadiyah sebetulnya itu proses alamiah telah berlangsung," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (7/3/2020).
Dia mengharapkan pada muktamar mendatang muncul sosok yang lebih baik untuk memimpin Muhammadiyah dalam lima tahun ke depan.
"Kalau tidak lebih baik, bagaimana. Saya kira ya kriteria utama, yang lebih memahami perubahan. Kalau kaitannya dengan iptek ya memahami perubahan yang berlangsung sebagai akibat dari pesatnya teknologi informasi, tanpa itu kita akan ketinggalan," ucap adik kandung Amien Rais tersebut.
Saat ditanya kemungkinan kandidat ketua umum yang dia jagokan, Dahlan tidak memberikan jawaban secara gamblang.
"Punya jago? Banyak kok, saya kira Insya Allah nanti calonnya itu di atas 100, (yang akan) memilih 13. Saya kan ketua panlih, jadi tahu," ujarnya.
Dalam hal ini, kata dia, calon yang memenuhi syarat nanti akan dipilih oleh sidang tanwir sebanyak 39 orang yang disebut dengan calon tetap. Menurutnya, 39 nama calon tetap tersebut dibawa ke muktamar dan selanjutnya dipilih sebanyak 13 orang.
"13 orang itu kemudian sidang untuk menentukan siapa ketua (yang akan) dimintakan pengesahan oleh muktamar dan memilih sekretaris umum untuk diumumkan di muktamar," ucapnya.
Kepastian untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah juga disampaikan Dahlan Rais saat menjadi pembicara kunci di Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah "Pendidikan Holistik: Ijtihad Muhammadiyah Abad Kedua".
Dalam kesempatan tersebut, dia mempersilakan sosok-sosok muda untuk bisa tampil dan mencalonkan diri di Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait