SUKOHARJO, iNews.id – Pemkab Sukoharjo mengupayakan peminjaman pompa air setelah Dam Colo di Kecamatan Nguter ditutup awal pekan ini untuk pemeliharaan. Pompa diharapkan bisa membantu kebutuhan air bagi petani yang mengandalkan irigasi dari Dam Colo.
Penutupan rutin Dam Colo akan berlangsung sekitar satu bulan ke depan Otomatis pasokan air irigasi dari bendungan berhenti.
“Petani sudah menerima sosialisasi terkait penutupan Dan Colo, sehingga pemilik lahan yang mengalami mundur masa tanam sudah memperkirakan kebutuhan air,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, Rabu (13/10/2021).
Pihaknya akan mengupayakan kebutuhan air dengan mesin pompa dari sumur-sumur dalam maupun aliran sungai yang masih mengalir.
"Rata rata lahan pertanian saat ini telah memiliki sumur-sumur sumber air," katanya.
Pihaknya memfasilitasi peminjaman mesin pompa air pada kelompok tani yang membutuhkan. Petani hanya perlu mengajukan permohonan peminjaman alat pada dinas melalui penyuluh pertanian di masing-masing desa.
"Mesin pompa air siap digunakan dan jumlahnya memadai," ujarnya.
Menurut Bagas, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan hamparan padi mengalami kekeringan. Termasuk 7.000 hektare lahan yang dikhawatirkan terdampak kemarau apabila pintu air Dam Colo ditutup.
Karena mengalami mundur masa tanam, lahan padi masa vegetatif di wilayah timur kabupaten tersebut akan membutuhkan banyak air hingga satu bulan ke depan. Pihaknya berharap, sumber-sumber air permukaan yang ada masih mampu memenuhi kebutuhan air pertanian.
"Petani tetap harus melakukan penghematan air," ucapnya.
Bagas berharap, cuaca kering yang terjadi di Sukoharjo tidak berlangsung lama. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan mulai turun akhir Oktober 2021. Kebutuhan air tanaman padi masih bisa terbantu apabila perkiraan tidak meleset.
“Kebutuhan air pada lahan padi muda juga sudah mulai berkurang, dari perhitungan tanam masih aman," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait