SUKOHARJO, iNews.id – Pemkab Sukoharjo membuka dapur umum guna menyuplai kebutuhan logistik siap saji bagi korban banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Logistik diutamakan nasi bungkus karena kondisi darurat yang tidak memungkinkan korban banjir memasak.
Kepala Dinas Sosial Sukoharjo Suparmin mengatakan, sekitar 1.700 nasi bungkus sudah disalurkan ke kantong-kantong pengungsi banjir di Sukoharjo, baik pengungsi di Kecamatan Grogol maupun di Mojolaban.
Selain dapur umum di kantor Dinas Sosial (Dinsos), masing-masing desa atau kecamatan, serta lokasi pengungsian yang memungkinkan juga diminta membuka dapur umum. Dapur umum yang dekat dengan lokasi mengungsi lebih cepat menjangkau kebutuhan dasar korban banjir.
"Kekurangan logistik ini di backup oleh dapur umum Dinsos," kata Suparmin, Sabtu (18/2/2023).
Dikatakannya, Dinsos tetap menyuplai kebutuhan bahan dasar dapur umum yang ada di lokasi mengungsi. Seperti beras, mi instan dan kebutuhan pelengkap lainnya.
Sedikitnya tujuh kuintal beras sudah disalurkan ke seluruh dapur umum di daerah terdampak. Sedangkan dapur umum di Dinsos sendiri dibuka sejak Kamis (16/2/2023) lalu.
Rata-rata desa rawan banjir di Sukoharjo juga sudah secara spontan melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) siaga darurat kebencanaan. Saat banjir datang, otomatis lokasi evakuasi disiapkan berikut dapur umumnya. Sedangkan pasokan bahan baku dicover pemerintah daerah melalui dinas sosial.
"Seperti di Mojolaban karena sudah biasa menghadapi banjir langsung ada dapur umum, Dinsos tinggal menyuplai logistiknya," katanya.
Ditambahkannya, tim yang menyalurkan bantuan logistik diminta membuka akses beberapa desa yang terisolasi dengan menggunakan perahu karet atau jalur memutar jika memungkinkan.
Seperti halnya di Nusupan, Desa Kadokan tetap harus dijangkau bantuan. Beberapa lokasi mengungsi di Mojolaban diakses dengan jalur memutar. Dapur umum dibuka sepanjang diperlukan guna penanganan situasi darurat bencana banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait