Ilustrasi Covid-19. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Data Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan data di daerah seringkali berbeda. Perbedaan data Covid tersebut mendapat perhatian dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono.

Sebelumnya, Wamenkes mengatakan bahwa data terbaru sampai tanggal 7 Maret kemarin bahwa rata-rata kasus terkonfirmasi adalah 6.433 per hari. Kemudian, rata-rata kasus meninggal 157 orang per hari.

“Sementara rata-rata case fatality adalah 2,71. Ini masih lebih tinggi daripada angka rekomendasi dunia yaitu 2,2. Kemudian rata-rata jumlah testing per hari 31.850, kemudian rata-rata case positivity ratenya masih di angka 21,98,” kata Dante dalam dialog  Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2021 secara virtual, Selasa (9/3/2021).

Menurutnya, data-data tersebut merupakan data kumulatif yang dilakukan di tingkat pusat dalam hal ini Kemenkes. “Ini adalah data kumulatif yang kita lakukan di tingkat pusat. Tetapi tentu di tingkat daerah melakukan juga kompilasi data,” katanya.

Lalu, bagaimana mengatasi perbedaan data antara pusat dan daerah? “Yang kita lakukan untuk memberikan ruang supaya rekonsiliasi ini akan terjadi di tingkat pusat dan daerah adalah mencocokkan data yang ada di daerah dengan pusat. Sehingga pelaporan data data tersebut menjadi lebih baik,” kata Dante.  

Wamenkes mengatakan, kendala yang dihadapi sehingga terjadi perbedaan data ini. pertama adalah kejadian yang dilaporkan dari daerah oleh pusat adalah kejadian beberapa hari sebelumnya.

“Kedalanya dimana? Kendalanya adalah ketika melaporkan kejadian itu beberapa hari sebelumnya yang dilaporkan ke pusat, itu yang pertama,” ujarnya.

Kedua adalah kemampuan laboratorium yang terbatas. “Yang kedua adalah karena kemampuan laboratorium yang terbatas untuk melakukan pemeriksaan satu hari jadi. Sehingga akhirnya data yang masuk pada satu kasus bisa merupakan cerminan dari beberapa hari sebelumnya. Itu mengenai pendataan, kendala pendataan di Kementerian pusat untuk saat ini,” katanya.

Sehingga data yang dirilis oleh Kemenkes setiap harinya adalah data nasional. Dan jika ada perbedaan data dari pusat dan daerah masih dalam batas toleransi. 

“Kita anggap sebagai data yang dirilis tadi sebagai data nasional. Tetap kita kompilasi dari data-data dari daerah. Tapi kalaupun ada perbedaan dari data daerah, saya rasa itu masih dalam batas toleransi,” ujarnya. 


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network