Monumen Tugu Monumen Pahlawan, saksi sejarah melawan Belanda di Desa Sriwulan perbatasan Demak-Semarang. (iNews/Sukmawijaya)

DEMAK, iNews.id - Kawasan Desa Sriwulan di perbatasan Semarang-Demak, pada tahun 1945sempat menjadi medan perang mirip Bandung Lautan Api. Mbah Jumani (95) warga Desa Sriwulan menjadi saksi bagaimana hebatnya peperangan di perbatasan Semarang-Demak, Jawa Tengah. 

Peperangan pada Oktober 1945 yang disebut pertempuran 5 hari Semarang ternyata mengisahkan sejarah pilu di desa setempat.

Ketika para pejuang terdesak oleh Belanda, Desa Sriwulan menjadi benteng pertahanan terakhir. Demi mengusir Belanda tidak masuk Kota Demak, para pejuang hingga membakar seluruh rumah di pemukiman tersebut.

Seluruh rakyat setempat pun ikut berjuang. Hanya sebagian wanita dan anak-anak diminta mengungsi ke kawasan Buyaran, Kecamatan Karangtengah. Hingga ribuan korban jiwa meninggal dalam peristiwa tersebut.

Mbah Jumani menyebut peperangan di Desa Sriwulan seperti perang puputan. Banyak rakyat Demak yang gugur, bahkan para pejuang seperti Kiai Turmudi bersama pejuang lain gugur di lokasi perbatasan Semarang-Demak.

“Aku zaman semono (dahulu) isih latihan. Angkatan perang ki koyo (seperti) kota (Kota Semarang) gampangane,” kata Mbah Jumani, Selasa (9/11/2021). 

Guna memeringati peristiwa tersebut, pada tahun 1974 permerintah mendirikan tugu monumen pahlawan. Tugu berupa simbol patung seorang pejuang membawa senjata, tepat menghadap arah Semarang. Patung itu tampak sedang menghadang Belanda yang akan masuk dari arah Semarang.

Hebatnya peperangan rakyat Demak melawan Belanda di Desa Sriwulan yang menjadi kawasan perbatasan Semarang-Demak menjadi catatan sejarah bagi warga setempat.

Bagaimana ribuan jiwa melayang demi merebut kemerdekaan bangsa ini. Tidak ada harapan yang bisa terpatri, mereka yang gugur hanya berharap anak-cucunya merdeka tanpa ada penindasan seperti di zamannya.

“Menurut cerita ibu saya waktu itu masih kecil barangkali, itu diajak mengungsi ke daerah Karangtengah terus rumah-rumah dibakar hingga meletus peperangan,” kata Kepala Desa Sriwulan, Zamroni.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network