SEMARANG, iNews.id - Presiden Joko Widodo menyebut hasil pemanfaatan dana desa mulai dirasakan masyarakat. Ada desa yang memiliki penghasilan Rp14 miliar per tahunnya dengan mengoptimalkan program tersebut.
Dia meminta, desa-desa berkembang itu bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya. Meski, implementasi dana desa bisa saja dengan format yang berbeda.
"Saya melihat banyak yang menjadi desa wisata. Ada yang income per tahunnya sudah Rp14 miliar. Ada yang baru Rp4 miliar," kata Jokowi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018) malam.
Jokowi mengatakan, program tersebut diharapkan dapat menyasar pengembangan ekonomi lokal melalui kewirausahaan. Namun, tetap memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.
Masyarakat harus mulai berpikir untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk andalan desa mereka. Lalu, mengubahnya menjadi barang jadi yang dikemas baik.
"Misal ada kebun kopi. Kalau dulunya dijual dalam bentuk mentah, sekarang harus barang jadi di dalam kemasan, dikasih nama yang baik. Setidaknya barang setengah jadi," ujarnya.
Dengan begitu, nilai tambah bagi masyarakat di pedesaan jauh lebih besar. Karena, keuntungannya berlipat ketimbang menjual produk mentahan.
Sementara itu, Jokowi juga menunjukkan data-data hasil program pemanfaatan dana desa. Tercatat, sekitar 123.000 kilometer jalan pedesaan sudah terbangun.
Infrastruktur lainnya, sebanyak 6.500 pasar desa, 791.000 meter jembatan, 28.000 unit irigasi dan 1.900 embung, serta 26.700 kegiatan di BUMNDes.
"Sebanyak 11.500 Posyandu juga telah dibangun melalui pemanfaatan dana desa. Ada 18.000 PAUD dari dana desa," ucap Presiden.
Sejumlah infrastruktur desa yang terbangun ini, kata Jokowi, mengindikasikan program dana desa selama empat tahun terakhir memiliki hasil konkret.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait