PEKALONGAN, iNews.id – Ribuan rumah warga di Kota Pekalongan, Jawa Tengah kembali terendam banjir setelah hujan mengguyur wilayah itu selama beberapa jam.
Selain tingginya intensitas hujan, banjir juga diperparah dengan meluapnya Sungai Meduri dan Bremi lantaran kondisinya yang sudah dangkal sehingga tidak mampu menampung debit air.
Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumah karena sudah biasa menghadapi banjir.
Warga Tirto, Yudianto mengaku sudah biasa wilayahnya terendam banjir. Menurut dia, warga sebenarnya sudah sering menyampaikan aspirasi ke pemerintah kota untuk segera melakukan langkah nyata mengatasi banjir yang kerap melanda wilayahnya.
“Warga sudah putus asa menyampaikan aspirasi ke pemkot. Sebab, sampai sekarang tidak pernah mengatasi banjir dengan mengeruk sungai yang dangkal,” katanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah sungai di Kota Pekalongan kondisinya banyak yang sudah dangkal. Normalisasi sungai terjadi pada 30 tahun yang lalu dan hingga kini belum ada kegiatan serupa lagi untuk mengatasi banjir.
Akibat bencana itu, aktivitas warga lumpuh total lantaran semua akses jalan terendam banjir setinggi sekitar 50 cm. Untuk bisa keluar desa, warga harus menaiki perahu karet milik BPBD Pemkot Pekalongan atau perahu rakit buatan sendiri dari jeriken.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng menyatakan hujan masih akan terus mengguyur Kota Pekalongan hingga pertengahan Maret 2018. Hujan biasanya mengguyur siang dan sore hari dengan suhu udara antara 24-27 derajat Celcius.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait