SEMARANG, iNews.id - Sebanyak 1.250 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari angka itu, 12 orang telah meninggal dunia. Untuk melakukan penanganan dan pencegahan, Dinas Kesehatan Jawa Tengah memberlakukan status Waspada Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pasien yang dirawat karena DBD, salah satunya berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dari data Dinas Kesesehatan Jawa Tengah, wilayah yang cukup tinggi kasus DBD berada di wilayah Jawa Tengah bagian timur dan bagian barat.
“Setidaknya sudah ada 1.250 kasus yang terkonfirmasi. Tertinggi terjadi di Sragen dengan 200 kasus, disusul Grobogan 150 kasus, Pati 87 kasus, Jepara 78 kasus, Blora 75 kasus, Purbalingga 76 kasus, Cilacap 71 kasus dan kabupaten Boyolali 51 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, saat dikonfirmasi, Jumat (1/2/2019).
“Dari jumlah itu, sudah ada 12 orang meninggal dunia. Sebagian besar merupakan anak-anak usia lima hingga 15 tahun,” imbuhnya.
Yulianto mengakui, jumlah kasus DBD di Jawa Tengah pada Januari 2019 meningkat signifikan. Menurutnya, tren kenaikan kasus biasanya memang terjadi pada Januari hingga Februari, dan akan turun pada Maret hingga April.
“Kenaikan kasus DBD sudah menjadi siklus tahunan karena berbarengan dengan puncak musim penghujan,” ucapnya.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah telah melakukan penanganan dan pencegahan dengan cepat. Meski tidak menetapkan status kejadian luar biasa, namun, penanganan dilakukan sama persis dengan penanganan KLB.
“Di antaranya respon cepat pengobatan, dan mendirikan pos-pos di setiap desa. Masyarakat diminta aktif melakukan pemberantasan jentik nyamuk dan mengaktifkan pencegahan dengan menurunkan petugas jumantik, atau juru pemantau jentik nyamuk,” katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait