Doa niat Puasa Idul Adha Tarwiyah dan Arafah untuk diamalkan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan muslim sebelum Idul Adha. Berikut doa niat Puasa Idul Adha Tarwiyah dan Arafah. 

Bagi muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji, dianjurkan untuk menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah. Hal ini agar dapat turut merasakan nikmatnya ibadah seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji di Tanah Suci. 

Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan puasa tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah.

Terdapat hadits yang secara khusus menganjurkan puasa di hari Arafah dan tarwiyah. ”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”

Hadits ini berasal dari jalur Ali al-Muhairi dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’. Dalam kitab an-Najm al-Wahhaj itu disebutkan, ”dan disunnahkan untuk berpuasa pada hari tarwiyah beserta hari Arafah sebagai tindakan hati-hati. 

Puasa Tarwiyah dan Arafah ini dilaksanakan sebelum Idul Adha yakni, tanggal 8-9 Dzulhijjah 1444 H. Tahun ini, puasa tarwiyah bertepatan hari Selasa, 27 Juni 2023. Sedangkan Puasa Arafah bertepatan hari Rabu, tanggal 28 Juni 2023. 

Hal ini mengacu hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Minggu 18 Juni 2023 yang menetapkan Hari Raya Idul Adha 2023 tanggal 10 Dzulhijjah jatuh hari Kamis, 29 Juni 2023. 

Sedangkan versi Muhammadiyah, Puasa Tarwiyah tanggal 26 Juni 2023 dan Arafah tanggal 27 Juni 2023. Hal ini berdasarkan keputusan PP Muhammadiyah yang menetapkan  Idul Adha 2023 jatuh pada 28 Juni 2023.

Doa Niat Puasa Idul Adha

Sebelum menjalankan Puasa Idul Adha, Tarwiyah dan Arafah, perlu kiranya mengetahui bacaan niat puasanya agar lebih afdhal mengerjakan puasa sunnah tersebut. Niat puasa Tarwiyah dan Arafah ini boleh diamalkan setelah fajar atau pagi hari jika terlewat makan sahur karena puasa Tarwiyah dan Arafah bukan puasa wajib yang harus diniatkan pada malam hari.

Niat Puasa Tarwiyah

 نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala.

Niat Puasa Arafah

 نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Arab-Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya : Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala.

Keutamaan Puasa Arafah

1. Diampuni Dosa Dua Tahun Lalu

Keutamaan Puasa Arafah sebagaimana disebutkan dalam hadits akan diampuni dosa dua tahun.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, 

“Puasa di hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.” (HR Tirmidzi). 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"Puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Muslim).

2. Seperti Puasa 2 Tahun

Keutamaan Puasa Arafah berikutnya sebagaimana disebutkan dalam hadits adalah bagaikan puasa selama dua tahun.

”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”

Hadis ini berasal dari jalur Ali al-Muhairi dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’.

3. Pahala Dilipatgandakan

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha berikutnya yakni memiliki nilai lebih dibandingkan berpuasa sunah di bulan yang lain karena pahalanya dilipatgandakan. 

Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani:

أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ،  ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ

“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-hurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.

4. Pembebas Api Neraka

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha di yakni pembebas api neraka. 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah Radhiyallahu anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟

Artinya: “Tidak ada hari di mana Allâh membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348].

5. Mengikuti Sunnah Nabi SAW

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah lainnya yakni mengikuti sunnah Nabi SAW.

“Rasulullah SAW biasa berpuasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa  tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”. (HR. Abu Dawud).

Itulah ulasan doa niat puasa Tarwiyah dan Arafah lengkap dan keutamaannya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network