BANTUL, iNews.id – Dokter spesialis penyakit dalam meminta masyarakat tidak lagi menolak jenazah pasien Covid-19. Dia mengkhawatirkan, jika jenazah tidak segera dikuburkan akan menimbulkan penyakit baru.
Dokter sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Agus Widyatmoko ini menyakinkan warga jika penanganan jenazah pasien Covid-19 sudah standar. Sehingga tidak ada kebocoran yang bisa menyebabkan penularan virus corona. Agus justru khawatir jika pasien tidak segera dikebumikan akan memicu penyakit baru.
“Fenomena ini harus segera dihentikan sebelum menjadi infeksi penyakit baru yang lebih luas dan semakin sulit diberantas,” ucapnya, Selasa (14/4/2020).
Dia menerangkan, jenazah status orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) diperlakukan serupa halnya dengan korban meninggal positif Covid-19. Pasalnya, bisa jadi pasien meninggal sebelum hasil swab diumumkan.
“Perlakuan itu sesuai dengan SOP protokol yang sudah ditetapkan oleh tenaga ahli," ucapnya.
Risiko tertinggi yang dapat tertular Covid-19 yakni tenaga medis yang bersinggungan langsung. Maka, penanganan pasien dari proses pemulasan hingga dikubur semuanya menggunakan APD lengkap.
”Proses pemulasaraan menggunakan protokol yang sangat ketat untuk meminimalisir resiko penyebaran," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait