Anggota Komisi IX DPR, Edy Wuryanto saat memberi keterangan pers usai Rakerda dengan IBI Jateng di Sukoharjo, Jumat (18/3/2022). Foto: Ist.

SUKOHARJO, iNews.id – Kalangan DPR mendorong agar ribuan bidan yang berstatus honorer di Jawa Tengah segera diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). Selama dua tahun ke depan, mereka ditargetkan diangkat dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). 

"Ada 6.417 bidan honorer atau non-ASN yang oleh Menpan harus selesai sebelum tahun 2023. Jadi waktunya hanya tahun 2022 dan 2023 untuk tidak lagi honorer, kalau tidak lagi berarti harus diangkat menjadi ASN," kata anggota Komisi IX DPR, Edy Wuryanto usai rapat kerja daerah (Rakerda) dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jateng, Jumat (18/3/2022). 

Jika menjadi ASN, maka ada dua kemungkinan, yakni menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau P3K. Namun kecil kemungkinan untuk diangkat sebagai PNS. 

"Kalau PNS kayaknya nggak mungkin, yang paling mungkin adalah P3K, sehingga pemerintah pusat terutama Menpan, Menkes, Mendagri karena sebagian besar bidan honorer di Jawa Tengah di bawah pemda yang direkrut oleh bupati. Ini harus menyelesaikan," katanya. 

Dikatakannya, para bupati dan wali kota di Jateng memiliki tugas untuk menyampaikan ke Menpan, Menkes dan Mendagri terkait jumlah bidan non-ASN guna dimintakan formasi. 

Yang kedua, pihaknya berharap nasib para bidan bisa segera terselesaikan. Sebab para bidan ada yang sudah berumur tua dengan masa pengabdian cukup lama.

"Umurnya ada yang lebih dari 35 tahun, usia sudah tua, senior. Kalau menggunakan sistem seleksi reguler tampaknya mereka akan kalah dengan yang baru lulus," tuturnya. 

Untuk itu, harus ada sistem seleksi afirmasi memberi penilaian kepada yang telah mengabdi umur di atas 35 ada poin tambahan. 

“Ya mungkin hampir sama dengan guru honorer dalam formasi, sehingga meringankan atau membantu bagi mereka yang telah mengabdi," katanya. 

Sekretaris IBI Jateng, Sri Puji Astuti mengatakan, jumlah bidan di Jateng sebanyak 34.813, dan yang non-ASN ada 6.417 orang. Jumlah tersebut tersebar di 35 Kota/kabupaten dengan variasi jumlah berbeda-beda. 

"Ada yang 400 ada yang 200 seperti itu, tetapi data ini ini kami sudah sampaikan ke pusat by name by address," ucapnya. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network