SEMARANG, iNews.id – Terobosan baru dilakukan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah. Mereka menciptakan aplikasi e-gamelan untuk menjaga dan melestarikan alat musik tradisional Jawa yang kini mulai jarang dimainkan karena tergerus zaman.
Dengan e-gamelan, alat musik tradisional Jawa itu kini bisa dimainkan melalui perangkat tablet atau smartphone. Aplikasi karya mahasiswa Udinus ini bahkan mendapat apresiasi dari Unesco. Mereka diundang untuk tampil di Paris, Prancis.Gamelan merupakan alat musik tradisional Jawa yang terdiri atas berbagai instrumen alat musik, seperti boning, kenong, gong agung, kempul, serta kendang. Gamelan biasanya dimainkan untuk mengiringi sendratari maupun tembang-tembang Jawa.Rektor Udinus Semarang, Edi Noersasongko mengatakan, aplikasi e-gamelan ini berawal dari penelitian di beberapa daerah di Jawa Tengah yang mulai jarang dimainkan masyarakat. “Gamelan ini perangkat alat musiknya lumayan mahal, harga satu set gamelan mencapai Rp250 juta. Selain itu, alat musik tersebut juga sulit dimainkan,” katanya.Aplikasi e-gamelan karya mahasiswa Udinus Semarang mendapat apresiasi dari Unesco. (Foto: iNews.id/Dimas Yuli)
Dari penelitian tersebut, lanjut Edi, mahasiswa Jurusan Komputer mencoba membuat aplikasi e-gamelan. Tujuannya, agar alat musik tradisional itu bisa dimainkan oleh masyarakat dengan mudah dan murah. “Kami minta saran ke Keraton Solo sebelum membuat aplikasi ini dan ternyata disambut postif,” ucapnya. Edi mengaku tidak menyangka aplikasi e-gamelan yang diciptakan mahasiswanya mendapat apresiasi dari Unesco dan diundang untuk tampil di Paris, Prancis pada 28 Juni hingga 1 Juli 2018 untuk mengisi Festival Dances and Music of The World.Kelompok musik e-gamelan yang terdiri atas 30 orang ini juga diundang tampil di Animation Park Disneyland, serta Kedutaan Besar RI di Prancis. “Saya tidak berpikir akan diapresiasi Unesco. Kami diundang ke Paris untuk memainkan e-gamelan di sana,” katanya.Pemain e-gamelan, Deva Pambudi Raharjo menuturkan, e-gamelan bisa dimainkan melalui perangkat tablet maupun smartphone. Alat musik gamelan digital ini tidak ubahnya seperti perangkat alat musik gamelan pada umumnya. Cara memainkannya juga cukup mudah dengan menekan menggunakan jari tangan. “Hambatannya sedikit delay atau keterlambatan munculnya suara. Meski demikian, suara gamelan juga terdengar dengan baik,” katanya. Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, hadirnya aplikasi e-gamelan ini dapat menggugah minat generasi muda untuk memainkan alat musik gamelan dan melestarikan musik tradisional Indonesia. “Apalagi, bisa tampil di tingkat dunia. Tentu saja menjadi kebanggaan tidak hanya untuk Kota Semarang, namun juga membanggakan Indonesia,” tandasnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait