Ganja Pranowo. (Foto: Dok)

JAKARTA, iNews.id - Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden (capres) 2024 dengan perolehan 22,5 persen responden. Raihan itu berdasar rilis hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Senin (22/2/2021).

Hasil elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli nama-nama kandidat lainnya seperti Ganjar Pranowo (10,6 persen), Anies Baswedan (10,2 persen), Basuki Tjahaja Purnama (7,2 persen), Sandiaga Uno (6,9 persen), Tri Rismaharini (5,5 persen), Ridwan Kamil (5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,8 persen), dan Susi Pudjiastuti (2,3 persen).

Pengamat Politik Unpad Bandung Emrus Sihombing menilai hasil survei LSI tersebut cukup signifikan dan wajar apabila Prabowo Subianto memiliki elektabilitas terbesar karena saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.

"Selamat buat pak Prabowo yang sudah menempati angka elektabilitas di atas 20 persen. Kandidat lainnya seperti Pak Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang ada di posisi kedua dan ketiga hanya di angka 10 persen," ujar Emrus dalam keterangan pers, Rabu (24/2/2021).

Ia mengatakan, angka tersebut sangat signifikan apabila dibandingkan kandidat lain. Dikatakannya, apabila perbedaan angka elektabilitas 1-5 persen maka angka tersebut tidak terlalu signifikan.

"Namun ini perbedaannya bisa lebih dari 10 persen. Artinya ini capaian yang amat baik. Hal ini menunjukkan Masyarakat memberikan apresiasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai sosok yang berpeluang di Pemilu berikutnya," ujarnya.

Namun demikian, Emrus Sihombing mengingatkan bahwa survei LSI yang dilakukan pada awal 2021 ini merupakan potret sesaat dan masih ada waktu yang cukup panjang kurang lebih 3 tahun menuju Pilpres 2024.

"Masih ada waktu sekitar 3 tahun, dan selama di waktu tersebut angka itu bisa berubah, bergeser, dan bisa ada nama calon kandidat lainnya. Kecuali survei dilakukan beberapa bulan sebelum Pilpres," ujar Emrus Sihombing.

Menurutnya, elektabilitas Prabowo Subianto apakah dapat bertahan angka nya sangat bergantung pada tiga hal utama. Pertama yakni bagaimana kader Gerindra bekerja di lapangan. Karena partai itu mesin politik yang pada hakikatnya membantunya persoalan yang ada di tengah masyarakat, partai menjadi sebuah solusi. 

"Apa yang dibutuhkan masyarakat adalah penanganan Covid-19, bencana alam, lesu perekonomian. Apakah tiga hal ini bisa mereka bantu, angka itu bisa relatif bertahan atau semakin meningkat lagi. Salah satu fungsi partai membantu masyarakat sebagai solusi dengan tindakan real bukan retoris," katanya.

Kedua, bagaimana Prabowo menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai dengan program Kementerian Pertahanan. "Jangan sampai ada masalah-masalah di Kementerian tersebut. Belum tentu Prabowo yang melakukan tapi jangan sampai ada orang di dalam kementerian tersebut yang terlibat kasus," ujarnya.

"Yang ketiga bagaimana Prabowo Subianto bisa menyampaikan pesan politik bisa menimbulkan kebersamaan di tengah masyarakat, jadi komunikasi politik nya dapat menimbulkan kesejukan. Menimbulkan kebersamaan, kohesi sosial di tengah masyarakat. Ketika 3 faktor ini dilakukan, angka tersebut tetap menjelang Pemilu dan bisa jadi meningkatkan elektabilitas," katanya. 
 
 
 


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network