Seorang pekerja di Kabupaten Banjarnegara saat melakukan aktivitas pengiriman buah salak. Foto: iNews/Elis Novit.

BANJARNEGARA, iNews.id – Para pengusaha pengiriman buah salak di Kabupaten Banjarnegara terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka mengeluh membengkaknya biaya pengiriman hingga terpaksa harus mengurangi jumlah karyawan. 

Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM memberatkan para pelaku usaha pengiriman buah salak di Banjarnegara.

Akibat harga BBM naik, ongkos pengiriman buah salak atau ekspedisi naik drastis hingga 40 persen. Biaya ekpedisi pengiriman ke Jakarta dengan membawa 2 ton buah salak yang sebelumnya Rp3 juta, kini naik menjadi Rp4,2 juta. 

Sedangkan biaya pengiriman buah salak ke luar Jawa naik dari Rp10 juta menjadi Rp13 juta. Omzet sekali kirim ke luar Jawa mencapai Rp20 juta. 

Naiknya biaya kirim tak diimbangi naiknya harga salak yang hanya Rp5.000 per kilogram. Para pelaku usaha hanya bisa menutup biaya produksi dan modal membeli buah salak dari petani. 

“Untuk menghindari kerugian lebih besar, terpaksa mengurangi karyawan dari sebelumnya 11 orang kini hanya 5 orang bergantian,” kata salah satu pengusaha pengiriman buah salak, Purwadi, Rabu (14/9/2022).

Bahkan tak sedikit pelaku usaha pengiriman buah di Banjarnegara mengalami gulung tikar sebagai dampak kenaikan harga BBM. 

Dikatakannya, dampak pandemi Covid-19 membuat ekonomi belum stabil. Kini mereka harus mampu bertahan di tengah gejolak naiknya harga BBM. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network