Aktivitas pedagang beras di Pasar Kota Boyolali. (Tata Rahmanta)

BOYOLALI, iNews.id - Harga beras di sejumlah pasar tradisional Boyolali terus merangkak naik. Sejumlah pedagang mengeluhkan kenaikan harga beras yang begitu tinggi, karena omzet terus menurun seiring melemahnya daya beli konsumen.

Dari pantauan, suasana sepi terlihat di los pedagang beras milik Alfiah di Pasar Ampel Boyolali. Hal itu karena banyak warga yang memilih mengurangi jumlah pembelian.

Sebenarnya, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak satu bulan lalu secara bertahap. Namun 10 hari terakhir  yang paling terasa berat. Harga beras eceran naik antara Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram. Sedangkan yang kemasan atau pack naik Rp5.000 hingga Rp6.000 per packnya.

Harga beras jenis C4 dari harga Rp10.200 naik Rp12.200 per kg. Sementara jenis beras yang bagus dari harga Rp11.000 naik Rp13. 100 per kg. Sedangkan yang ukuran pack isi 5 kg naik dari harga Rp60.000 menjadi Rp66.000 dan yang isi 25 kilogram naik menjadi Rp320.000 sebelumnya hanya  Rp290.000.

“Naiknya harga beras, membuat omzet turun hingga lebih dari 50 persen, sebab banyak konsumen yang mengurangi jumlah  pembelian. Yang biasa membeli 5 kg, sekarang hanya membeli 3 kg,” kata Alfiah, Kamis (7/9).

Hal yang sama juga dirasakan para pedagang warung nasi. Tingginya harga beras membuat omzet turun drastis, karena untuk menaikkan harga sepiring nasi jelas tidak mungkin dilakukan khawatir warung tidak laku.

Para pedagang tidak tahu penyebab pasti naiknya harga beras tersebut. Namun diduga kuat masuknya musim kemarau yang panjang dan panenan padi dari para petani minim.

Pedagang dan pembeli berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasar.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network