PURBALINGGA, iNews.id – Kebijakan satu harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter belum sepenuhnya bisa dirasakan masyarakat. Terbukti, harga minyak goreng di pasar tradisional Kabupaten Purbalingga masih mahal.
Pantauan di Pasar Segamas, harga minyak goreng masih Rp20.000 per liter. Masih tingginya harga minyak goreng dikeluhkan para pedagang dan konsumen.
Sebelumnya, penetapan harga minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter oleh pemerintah menjadi kabar gembira bagi masyarakat. Sebab harganya saat ini cukup tinggi, sehingga cukup memberatkan bagi masyarakat. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Hanya saja, kebijakan itu belum sepenuhnya bisa berjalan di lapangan. Sebab para pedagang di Pasar Segamas Purbalingga masih menjual Rp20.000 per liter.
“Saya kecewa saat akan membeli minyak goreng, Sebab harganya belum turun dan masih Rp20.000 per liter,” kata Retno, salah satu pembeli, Sabtu (22/1/2022).
sementara itu, sejumlah.pedagang mengaku belum menurunkan harga minyak goreng karena belinya masih mahal. “Belinya masih Rp19.000, kalau dijual Rp14.000 kan rugi,” kata Sopandi, salah satu pedagang minyak goreng.
Para pedagang mengaku, penjualan mereka sepi sejak adanya kebijakan minyak goreng satu harga. Mereka berharap harga minyak goreng kembali normal, sehingga penjualan kembali lancar.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin mengatakan, para pedagang diminta segera menurunkan harga minyak goreng mulai minggu depan. Harga harus sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait