Peternakan ayam petelur di Kabupaten Kendal. Foto: iNews/Eddie Prayitno.

KENDAL, iNews.id - Peternak ayam petelur di Kabupaten Kendal terancam gulung tikar menyusul harga telur yang anjlok. Harga pakan yang terus naik, tidak sebanding dengan harga jual telur. 

Dalam sepekan terakhir, harga telur ayam turun drastis. Bahkan di tingkat peternak kini hanya Rp15.000 per kilogram. Sebelumnya, harga telur mencapai Rp20.000 per kilogram. 

Ketua  Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia Suwardi mengatakan, di Kabupaten Kendal tercatat ada 967 peternak ayam telur. Sedangkan jumlah ayam petelur mencapai  9,6 juta ekor.

“Dalam satu hari bisa produksi telur 325 ton. Dengan anjloknya harga telur, peternak di Kendal mengalami kerugian hingga Rp16 miliar,” kata Suwardi, Sabtu (11/9/2021). 

Menurutnya, peternak akan untung jika harga jual telur Rp19.500 per kilogram. Untuk menekan kerugian, banyak peternak mengurangi populasi hingga 30 persen. 

Bahkan ayam usia 65 minggu sudah diganti dengan yang baru. Para peternak berusaha bertahan tanpa mengurangi karyawan. 

Salah satu pekerja ternak, Ismari meminta pemerintah bisa menaikkan harga telur. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, para peternak bisa gulung tikar.

“Dampaknya, kami akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian,” ucap Ismari. 

Harga jagung pipilan untuk campuran pakan ternak yang biasanya Rp4.000 per kilogram, naik menjadi Rp6.500 per kilogram. Kenaikan harga pakan berdampak terhadap biaya produksi sekitar 70 persen.

Para peternak biasanya mempunyai stok pakan hingga satu bulan. Namun karena harga jagung naik, maka hanya menyimpan stok pakan untuk dua hari saja. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network