Tradisi Dugderan digelar setiap menjelang datangnya bulan suci Ramadan di Kota Semarang. (foto Ahmad Antoni)

SEMARANG, iNews.id Kirab budaya Dugderan 2023 di Kota Semarang digelar hari ini, Selasa (21/3/2023). Pawai Dugderan merupakan tradisi tahunan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Kirab budaya Dugder akan dimulai pukul 13.00 WIB. Prosesi diawali di halaman Balai Kota oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat.

"Namun, dikarenakan wali kota sekarang adalah Ibu Wali Kota, tentunya gelar juga akan berubah. Ibu Wali kota Semarang, nantinya akan memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum juga akan mengawali melepas pawai prosesi Dugder dari halaman Balai Kota Semarang menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho.

Prosesi Dugder tahun ini dilaksanakan lebih meriah dari tahun sebelumnya."Alhamdulillah, pandemi landai jadi kita akan selenggarakan prosesi Dugder seperti sedia kala, namun dengan format yang berbeda. Tahun-tahun lalu lebih sederhana, karena waktu itu belum memiliki alun-alun,” katanya.

Sementara, untuk rute kirab budaya Dugderan 2023 mulai berangkat dari Balai Kota, kemudian melintasi Jalan Pemuda, menuju Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Seperti diketahui, sejarah prosesi Dugder sendiri dimulai sejak 1881 Masehi oleh Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat sebagai Bupati Semarang waktu itu. Sementara pada Dugder tahun ini, Pemerintah Kota Semarang mengambil tema 'Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi.'

Tema ini mengandung arti Kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi Covid-19 berakhir. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, dalam prosesi dugder terdapat drumband dalam kemeriahan karnaval, untuk tahun ini terbilang cukup berbeda.

Di mana terdapat beberapa pasukan di antaranya, yaitu pasukan bergada (kelompok atau grup prajurit) yang dikirimkan dari tiap-tiap perwakilan kecamatan di Kota Semarang sejumlah delapan orang. Setiap pasukan ini beranggotakan 40 personil yang dibagi menjadi empat kelompok pasukan Bergada.

Antara lain, yaitu Bergada Watang Ki Ageng Pandanaran, Bergada Pedang Temeng Surohadimenggolo, dan Bergada Badui Reksanegara, serta partisipasi seluruh ibu-ibu lurah se-Kota Semarang yang tergabung dalam pasukan Bergada Sorogeni Gandewo Suromenggolo sejumlah 40 orang.

Dalam pelaksanaan kirab budaya dugder tidak menggunakan kendaraan bermesin semuanya menggunakan transportasi tradisional dari Balai Kota menuju Masjid Agung Semarang. 

Hal ini dimaksudkan selain untuk menjaga lingkungan, juga mengulang memori kolektif tradisi dugder yang pernah diselenggarkan pada masa Bupati Semarang di era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat, dengan menggunakan Kanjengan atribut Kadipaten Semarang pada 1881 M.

Prosesi Dugderan tahun ini akan dihadiri oleh Wali Kota Solo dan kepala daerah di wilayah Kedungsepur. Selain itu, juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan Gatra Budaya Dugder, sebuah Drama Tari Dugder yang dikemas dengan durasi kurang lebih 10 menit berupa teatrikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya yang ada di Kota Semarang.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network