TEMANGGUNG, iNews.id - Ada yang berbeda saat peringatan Hari Pramuka di Temanggung. Ratusan siswa dan guru SMP Negeri 6 Temanggung menari massal tari bangilun, tari khas Temanggung.
Mereka menari massal di halaman sekolah setempat, Senin (14/8/2023), dengan dipandu empat siswi yang berada di panggung depan.
Seluruh siswa dan guru yang berpakaian pramuka/ mengenakan selendang dan berlenggak-lenggok mengikuti irama. Mereka juga berpasangan untuk menarikan gerakan permainan.
Tari bangilun merupakan tarian asli Temanggung yang diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat zaman penjajahan Belanda.
Tarian ini dipentaskan untuk menyebarkan agama Islam, karena gerak tari dan syair lagunya berisi petuah-petuah Islami.
Bentuk dari tari bangilun sendiri menyerupai tari dolalak dari Purworejo dan tari angguk dari Kulonprogo. Para pemainnya berkostum dan berkaus kaki hitam serta memakai topi.
“Tarian massal ini dilakukan setelah upacara Hari Pramuka. Tari bangilun akan sering digunakan sebagai salah satu kesenian tradisional khas di sekolah, di samping kesenian kuda lumping,” kata Agustinus Budi Susilo, Kepala SMPN 6 Temanggung.
SMP Negeri 6 Temanggung telah memfasilitasi anak didiknya agar terjun langsung mempelajari seni budaya tradisional dengan memasukkan menjadi muatan lokal dengan pentas seni setiap hari Sabtu.
“Diharapkan generasi muda dapat belajar dan mencintai kesenian asli daerah,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
hari pramuka SMPN 6 Temanggung tari khas temanggung tari bangilun menari massal Kabupaten Temanggung
Artikel Terkait